SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi baru lahir. (Detik.com-Thinkstock)

Solopos.com, SOLO — Sebetulnya kaki pengkor pada bayi bisa disembuhkan enggak ya?

Kaki pengkor atau dalam bahasa medis disebut Congenital Talipe Equinovarus (CTEV) merupakan suatu kondisi kelainan yang paling banyak dialami bayi baru lahir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Biar Tak Gampang Nyeri! Ini Cara Menjaga Lutut dan Punggung Tetap Sehat

Data menyebutkan ada satu bayi dari 10.000 kelahiran yang mengalami kaki pengkor. Tentunya, kelainan ini membuat orang tua takut dan bertanya-tanya apakah kaki pengkor bisa disembuhkan?

Dokter Spesialis Ortopedi dari RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Solo, dr. Anung B Satriadi, SpOT mengatakan, kaki pengkor bisa disembuhkan dengan penanganan sedini mungkin.

Baca Juga:  Ini Dia Sosok Penghulu Viral yang Bikin Acara Pernikahan Super Kocak

Kaki pengkor sendiri ditandai dengan beberapa gejala. “Bentuknya seperti kaki kuda jadi jinjit. Dilihat dari depan kaki mengarah ke dalam dan melengkung. Ini tanda awal dari kaki pengkor,” ujar Anung dalam acara yang tayang di TATV, 2015 silam.

Lebih lanjut, Anung menjelaskan bayi dengan gejala-gejala di atas bisa disembuhkan jika ditangani dengan cepat, yakni maksimal satu minggu setelah kelahiran.

Baca Juga: 5 Deretan HP Redmi Rp1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Handal dan Aman di Kantong

Hal ini dikarenakan bayi dengan umur satu minggu masih mempunyai hormon yang memudahkan otot-ototnya dilenturkan. Di mana hormon tersebut diperoleh dari ibunya.

“Jadi waktu yang paling baik satu minggu karena hormon dari ibu masih ada. Hormon ini bisa membuat otot bayi jadi lentur. Sehingga otot yang memendek mudah untuk dilakukan peregangan,” kata dia.

Baca Juga: SIM Telat Perpanjang Ternyata Enggak Perlu Bikin Baru, Tapi Ada Syaratnya

Dalam waktu seminggu itu, kaki pengkor bayi bisa disembuhkan dengan treatment berupa peregangan dan pemberian gips. Peregangan ini dilakukan di bagian otot-otot bagian dalam jari kaki.

“Seminggu direnggangkan, lalu digips. Terus minggu berikutnya dibuka direnggangkan kembali,” tambah dia.

Baca Juga:  Biodata Jesselyn, Juara MasterChef Season 8 yang Satu Almamater dengan Chef Renatta

Kaki Pengkor Disembuhkan dengan Sepatu

Setelah bentuk kaki mulai normal, dokter dari RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo akan memberikan sepatu khusus yang harus dipakai pasien kaki pengkor.

Dengan sepatu khusus tersebut, kaki bisa terkoreksi dengan baik sehingga akan mendapatkan bentuk kaki seperti orang pada umumnya.

Baca Juga:  Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 91%, Lebih Tinggi dari Dunia

Meskipun begitu, perlu dilakukan tindakan berupa operasi agar kaki pengkor bisa disembuhkan. Tetapi, operasi yang dilakukan pada bayi cenderung kecil.

“Dalam waktu enam kali treatment, diperlukan operasi kecil. Kenapa kecil karena lukanya enggak perlu jahit. Kami menggunakan pisau yang sangat kecil,” ungkap Anung.

Baca Juga:  Support Yuk! Atlet Bulu Tangkis Asal Karanganyar Ini Wakili Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Sebagai rumah sakit satu-satunya di Asia Tenggara yang direkomendasikan dalam penanganan kaki pengkor, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo telah berhasil menangani 95 persen kasus CTEV.

“Angka keberhasilan di seluruh dunia di atas 90 persen. Ya rumah sakit kita mencapai 95 persen. Dari 100 kasus yang gagal cuma lima. Yang gagal itu karena pemakaian sepatu yang tak teratur,” jelas dia.

Baca Juga:  Perempuan Ini Viral karena Mirip Presiden Jokowi, Sampai Dikira Kembar



Pasien kaki pengkor yang berhasil disembuhkan kini memiliki kaki seperti orang pada umumnya. Mereka tak mengalami rasa nyeri, kaki bisa menapak dengan baik, dan bisa digerakkan dengan luwes.

Akan tetapi, Anung berpesan dari keberhasilan penanganan kaki pengkor itu yang terpenting adalah kecepatan orang tua untuk membawa buah hatinya ke rumah sakit. Di mana usia maksimal bayi satu minggu agar kaki pengkor bisa ditangani dengan cepat.

Jika kamu sebagai orang tua mempunyai buah hati yang mengalami gejala seperti kaki pengkor, segera periksakan sedini mungkin di RS Prof Dr R Soeharso Solo yang beralamatkan di Jl Ahmad Yani Nomor 157, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

Baca Juga:  Childfree atau Tidak Ingin Punya Anak dalam Islam, Boleh Enggak Sih?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya