SOLOPOS.COM - Dracaena cinnabari, pohon endemik di Pulau Socotra yang disebut sebagai Pulau Dajjal. (Wikipedia.org)

Solopos.com, SOLO – Beberapa tahun silam, publik sempat dihebohkan dengan kabar telah ditemukannya Pulau Dajjal. Kehebohan itu patut dimaklumi mengingat Dajjal adalah makhluk yang kemunculannya diyakini sebagai salah satu tanda kiamat dalam ajaran Islam.

Selain itu, kemunculan Dajjal juga dianggap akan membawa kesesatan kepada umat manusia sehingga memunculkan rasa takut bagi sebagian kalangan.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Dalam Islam, sosok Dajjal diyakini akan muncul di hari akhir dan mengajak umat manusia untuk menjadi pengikutnya. Ia bahkan diyakini akan berani mengaku sebagai Tuhan dan menjanjikan surga kepada umat manusia.

Baca Juga: Dajjal Sebenarnya Tidak Bermata Satu, Tapi …

Namun, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa surganya Dajjal adalah nerakanya Allah, dan surganya Allah adalah nerakanya Dajjal. Maka dari itu, Nabi Muhammad SAW menegaskan agar umat manusia selalu berdoa agar terhindar dari fitnah Dajjal di hari kiamat.

Nah, sosok Dajjal itu sempat ramai dibicarakan beberapa tahun silam setelah Pulau Socotra yang secara administratif dikuasai Yaman disebut sebagai Pulau Dajjal.

Pada 2016 silam, Solopos.com pernah memberitakan banyak kejadian aneh di Pulau Socotra. Pulau yang terletak di timur Tanduk Afrika dan selatan Jazirah Arab ini disebut beberapa kali tak mampu dilihat kasat mata.

Selain dianggap sebagai tempat bersembunyinya Sang Juru Selamat Palsu, Pulau Socotra juga disebut-sebut sebagai pulaunya alien. Anggapan itu didasari atas banyaknya hewan-hewan eksotis dan tumbuhan yang tak lazim di Pulau Socotra.

Baca Juga: Bacaan Doa Agar Dijauhkan dari Fitnah Dajal pada Hari Kiamat

Beberapa kalangan menganggap Pulau Socotra sebagai tempat persembunyian Sang Messiah Palsu atas dasar hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah diriwayatkan pernah menyebut Dajjal akan datang dari lautan dekat Syam atau Yaman dan dari arah timur Madinah.

Arah yang ditunjuk Nabi Muhammad SAW dalam potongan hadis itu semakin menguatkan dugaan bahwa Pulau Socotra adalah persembunyian Dajjal.

Apa Kabar Pulau Dajjal Sekarang?

Dugaan-dugaan menyeramkan yang ditudingkan ke Pulau Socotra membuat sebagian kalangan berpikiran pulau tersebut adalah pulau kosong tak berpenghuni. Namun sejatinya, pulau tersebut memiliki penduduk cukup banyak.

Data dari Cso-yemen.org, menunjukkan Pulau Socotra dihuni sekitar 60.000 orang. Kepadatan penduduk di Pulau Socotra mencapai 11,3 per km per segi. Ini artinya, Pulau Socotra bukan pulau kosong seram seperti yang dibayangkan.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya: 2022 Jawa Kiamat

Bahkan, Pulau yang dianggap sebagai tempat persembunyian Dajjal ini sering dikunjungi wisatawan. Wisatawan yang berkunjung kerap kali ingin melihat hewan dan tumbuhan eksotis yang tak bisa dijumpai di pulau atau pun negara lain.

Welcomtosocotra.com bahkan menyebut United Nations Development Program (UNDP) atau Program Pembangunan PBB menetapkan Pulau Socotra sebagai salah satu dari lima pulau penting di dunia dalam hal keanekaragaman hayati dan konservasi satwa liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya