SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit kepala kronis. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Presenter Ruben Onsu divonis mengidap empty sella syndrome, penyakit apa itu? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Namun yang terbaru, suami Sarwendah itu juga divonis mengalami penyempitan di sumsum tulang belakang. Hal ini terdeteksi berdasarkan hasil pemeriksaan endoskopi di salah satu rumah sakit di Singapura. Sebelumnya, Ruben sering melakukan transfusi darah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lantas, penyakit apa itu empty sella syndrome seperti diidap Ruben Onsu? Ini merupakan penyakit langka yang menyerang otak. Meski sering tidak menimbulkan gejala, penyakit ini bisa saja memburuk seiring berjalannya waktu. Perburukan kondisi dapat ditandai dengan sakit kepala kronis dan gangguan hormon atau penglihatan.

Empty sella syndrome (ESS) adalah masalah kesehatan langka yang terjadi pada sella tursika, yaitu struktur tulang yang terletak di bagian dasar tulang tengkorak dan berfungsi untuk melindungi kelenjar pituitari.

Baca Juga: Ruben Onsu Alami Penyempitan di Sumsum Tulang Belakang

Mengutip laman alodokter.com pada Selasa (26/7/2022), berdasarkan penyebabnya, empty sella syndrome terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Empty sella syndrome primer

Hingga kini, penyebab empty sella syndrome primer belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini kerap dikaitkan dengan cacat lahir yang menyebabkan adanya sobekan kecil pada lapisan pembungkus otak.

Kondisi ini akhirnya membuat cairan dalam otak atau serebrospinal bocor dan masuk ke dalam sella tursika, sehingga menyebabkan kelenjar pituitari menyusut dan tidak berfungsi secara normal.

2. Empty sella syndrome sekunder

Empty sella syndrome sekunder dapat terjadi karena adanya gangguan pada sella tursika atau kelenjar pituitari yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

Baca Juga: Bolak-Balik ke Rumah Sakit, Ini Penyakit Ruben Onsu

– Cedera kepala akibat benturan keras atau kecelakaan
– Terapi radiasi di area kepala
– Riwayat operasi di bagian kepala
– Tumor otak
– Infeksi otak atau ensefalitis
– Sindrom Sheehan

Setelah mengetahui penyakit apa itu empty sella syndrome, simak gejalanya. Pada umumnya pasien tidak mengalami gejala apa pun, sehingga sering kali sulit terdeteksi. Gejala baru muncul bila kelenjar pituitari mengalami penyusutan yang kemudian memicu ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Baca Juga: Sarwendah Jelaskan Alasan Masih Tetap Bekerja Meski Sedang Sakit

Oleh karena itu, setiap penderita empty sella syndrome bisa saja merasakan gejala yang berbeda karena bergantung pada hormon apa yang dipengaruhi. Beberapa gejala dari empty sella syndrom yang biasanya muncul adalah:

– Kelelahan sepanjang waktu
– Sakit kepala kronis
– Penurunan kualitas penglihatan
– Mata kering
– Tekanan darah tinggi
– Penurunan gairah seksual
– Gangguan menstruasi pada wanita
– Impotensi pada pria
– Interfilitas
– Keluar cairan jernih dan tidak berbau dari hidung

Baca Juga: Begini Efek Kadar Hemoglobin Rendah Seperti Dialami Ruben Onsu

Sebenarnya, penyakit ini tidak berbahaya selama dikontrol dan diobati sejak dini. Meski begitu, komplikasi yang timbul akibat tekanan pada otak, gangguan hormon, maupun masalah aliran cairan serebrospinal berisiko membuat kondisi penderitanya memburuk hingga berakibat fatal.

Empty sella syndrome memang jarang sekali terjadi. Namun, bila muncul keluhan yang menyerupai gejala empty sella syndrome, segeralah periksakan ke dokter. Hal ini dilakukan agar penyebabnya bisa diketahui dan segera ditangani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya