SOLOPOS.COM - Belalang bulus atau belalang setan memiliki nama ilmiah Aularches miliaris. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Apa itu belalang bulus atau belalang setan yang diduga menyebabkan satu warga warga Pedukuhan Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul, Musri, meninggal dunia. Peristiwa nahas itu berawal saat Musri dan suaminya, Kisman, menangkap satwa tersebut di ladang.

Setelah itu, serangga itu pun dimasak oleh Musri untuk dijadikan lauk. Musri diketahui memakan tiga ekor belalang, sedangkan sang suami  hanya memakan satu ekor. Setelah memakan belalang itu, Musri langsung muntah-muntah hingga harus dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan perawatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selang satu hari, Musri diizinkan pulang ke rumah dan sampel darahnya diambil untuk diperiksa RSUD Wonosari. Di rumah, bukannya kondisi Musri membaik namun semakin parah. Hingga akhirnya dia pun meninggal dunia.

Baca Juga:  Makan Belalang, Warga Gunungkidul Meninggal

Dikenal beracun, apa itu belalang bulus atau belalang setan yang diduga bikin warga Gunungkidul itu keracunan dan akhirnya meninggal dunia? Dikutip dari situs resmi Fakultas Biologi UGM, belalang setan yang memiliki nama ilmiah Aularches miliaris merupakan belalang anggota Famili Pyrgomorphidae dan ordo Orthoptera. Kepala dan thorak belalang ini berwarna gelap kebiruan dan bagian lateralnya (pinggir) berwarna kuning cerah. Adapun abdomen (bagian tubuh di belakang dada atau toraks) bagian tergit dan sternit berseling merah dan kuning.

Menurut artikel dalam situs biologi.ugm.ac.id pada Senin (5/12/2022), warna-warni badan belalang itu sebagai peringatan untuk menjauhkan diri dari predator.  Selain itu, belalang setan juga memiliki perilaku yang unik. Apabila belalang setan terganggu, mereka akan mengeluarkan busa dari bagian toraks (bagian di belakang kepala serangga).

“Cairan tersebut memang berbau menyengat, dari mana nama belalang itu didapat, namun tidak beracun bagi manusia. Cairan tersebut bermanfaat sebagai salah satu cara mempertahankan diri mereka terhadap mangsanya,” demikian bunyi keterangan tersebut.

Baca Juga: Belalang Setan atau Belalang Bulus Racuni Warga Gunungkidul, Jadi Wabah di 2018

Menurut situs Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM, belalang ini agak berbeda dengan belalang pada umumnya yang makan pada saat siang hari. Belalang setan makan pada saat malam hari.  Belalang setan adalah belalang pemakan segala. Di Srilanka, belalang tersebut menyukai tumbuhan dadap, kelapa, Areca dan pisang.

Dalam situs hpt.faperta.ugm.ac.id disebutkan, pergerakan belalang ini lamban atau tidak gesit. Jika hendak dipegang, belalang ini lebih memilih menjatuhkan diri daripada meloncat terbang.

Baca Juga: Kreesss… Ada Piza Belalang di Gunungkidul, Mau Coba?

“Ketika dipegang manusia dan merasa terganggu, belalang setan mengeluarkan cairan berupa busa yang menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan juga mengeluarkan bunyi seperti derikan,” dikutip dari artikel di hpt.faperta.ugm.ac.id.

Cairan tersebut keluar dari bagian toraksnya yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predatornya. Cairan juga terasa pahit dan bisa meracuni sebagian predatornya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya