SOLOPOS.COM - Bus bumel antar-kota antar-provisi (AKAP) PO Suharno rute Solo-Jogja. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira apa sih arti sebenarnya dari bus bumel dan apakah berbeda dengan bus ekonomi?

Istilah bus bumel banyak digunakan masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyebut bus ekonomi. Oleh karena itu, banyak yang menganggap dua transportasi umum tersebut sama, benarkah demikian?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, masyarakat menggunakan bus bumel untuk menyebut kasta terendah dalam sistem transportasi bus. Biasanya, bus ini tidak memiliki AC, susunan tempat duduk -3, serta hanya melayani rute antar-kota dalam provinsi atau jarak dekat.

Lalu, apakah bus bumel dengan bus ekonomi sama?

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga:  Dua Warga Swiss Begitu Berjasa untuk Ridwan Kamil, Ini Sosoknya

Bus bumel biasanya menggunakan bus tua buatan 1990-an. Sehingga secara penampilan terlihat lusuh dan terawat. Bagian knalpotnya sering kali mengeluarkan asap hitam pekat. Gaya pengemudinya juga sering ugal-ugalan.

Berbeda dengan bus bumel, meski dibilang bus ekonomi, ada juga armada dari bus ini yang menggunakan armada produksi tahun lebih muda dibandingkan bumel.

Baca Juga:  Kenapa Jenazah Eril Utuh Setelah 14 Hari Tenggelam? Ini Kata Kang Emil

Namun, apakah bus bumel sekarang masih ada? Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, bus bumel dengan trayek Solo-Jogja kini tinggal 17 armada.

Sebanyak 17 armada bus bumel itu melayani rute Solo-Jogja dari Terminal Tirtonadi ke Terminal Giwangan. Berbicara mengenai bus dengan trayek tersebut, tentu tidak akan lepas dari nama PT Suharno, yang sudah beroperasi melayani trayek Solo-Jogja sejak puluhan tahun.

Baca Juga:  Pernah Diteliti, Benarkah Air Sendang Gotan Klaten Bisa Sembuhkan Luka?

Hingga hari ini, bus bumel dengan trayek operasional Solo-Jogja tinggal sangat sedikit. PO Suharno hanya menyediakan enam hingga tujuh armada bus, di total dengan perusahaan lain, ada sekitar 17 armada yang beroperasi dari Terminal Tirtonadi ke Terminal Giwangan.

“Mengenai jumlah dari PT Suharno sendiri setiap harinya mengoperasikan rata -rata hanya enam sampai tujuh armada saja. Itu pun kadang ada yang perpal [maintenace rutin] atau bermasalah dijalan. Kalau jumlah seluruhnya dengan PT lain yang lokal asli [Langsung Jaya, Jaya Putra, Sedya Mulya, Langen Mulyo dan Pratama] mungkin sekitar 15 hingga 17 Armada bus jurusan Terminal Tirtonadi – Terminal Giwangan PP,” terang Head Manager PT Suharno Ragil Putra, Arif Indra Jati, pada Minggu (12/6/2022).

Baca Juga:  Dikenal Sakral, Ternyata Ada Dayang Penunggu di Jembatan Mojo Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya