SOLOPOS.COM - Presiden Abdurrahman Wahid. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden ke-4 RI, K.H. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai sosok tokoh yang penuh canda tawa. Hingga kini tiada, lelucon-lelucon mantan Ketua PBNU itu masih terus dibahas.

Salah satunya tulisan No Smoking untuk para kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikutip dari buku Tertawa Bersama Gus Presiden Dur karya Hermawan Sulistyo sebagaimana dikutip dari Okezone.com, Rabu (24/11/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Suatu hari para kiai NU bermusyawarah di salah satu hotel bintang lima di Jakarta. Mayoritas kiai NU adalah perokok berat sehingga asap pun berkepul-kepul.

Padahal di dinding sudah tertempel tulisan “No Smoking” alias Dilarang Merokok. Kemudian satpam mendatangi para kiai yang sedang asyik merokok itu dengan memasang wajah seram.

Baca Juga: 1 November, Makam Gus Dur di Tebuireng Jombang Kembali Dibuka 

Satpam tersebut memberi tahu para kiai bahwa dilarang merokok di ruangan tersebut, dan ia menunjuk tulisan “No Smoking”. “Oh, itu,” ujar seorang kiai.

”Sampeyan salah. No Smoking itu singkatan dari Nahdlatoel Oelama Smoking. Jadi, ini tempat merokoknya orang-orang NU,” kata kiai tersebut menjawab dengan nada santai.

Tentu saja satpam tersebut yang tadinya hendak mengusir para kiai yang sedang merokok itu kemudian segera pergi begitu saja. Dalam ejaan bahasa Indonesia dulu ditulis Nahdlatoel Oelama, yakni saat itu NU didirikan pada tahun 1926 di mana aksara jadul masih berlaku.

Abdurrahman Wahid lahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil pada 7 September 1940 dan wafat pada 30 Desember 2009. Ia menjadi Presiden Indonesia keempat dari tahun 1999 hingga 2001 menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999.

Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.

Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan Ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya