SOLOPOS.COM - Antrean panjang para pelaku UMKM saat mendaftar pengajuan Bantuan Sosial Produktif tahap II di Kantor Dinkop UKM Solo, Selasa (11/8/2020). (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO -- Ratusan pelaku usaha mikro antre mendaftar program Bantuan Sosial Produktif Tahap II di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Solo, Selasa (11/8/2020) pagi.

Antrean yang membeludak membuat warga khawatir munculnya klaster baru persebaran virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19. Salah seorang pengusaha mikro, Setiawan, 55, menilai Pemkot kurang persiapan dalam penyaluran bantuan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seharusnya pendaftaran dilakukan via online/daring sehingga tidak memunculkan kerumunan. Kita tidak tahu siapa yang sudah memiliki virus itu, siapa yang tidak. Saking ramainya kan tidak bisa jaga jarak, ada juga yang sampai melepas masker. Sangat berbahaya,” kata penjual es itu kepada Solopos.com.

Boyolali Siaga Darurat Kekeringan, Bantuan Air Bersih Mulai Disalurkan

Ekspedisi Mudik 2024

Setiawan menyebut antrean juga mengular pada Senin (10/8/2020), namun tak separah pada Selasa. Warga Kecamatan Jebres, Prapti, mengaku tiba di Kantor Dinkop UMKM Solo untuk mendaftar sebagai penerima bantuan sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu tepat layanan pendaftaran dibuka. Namun, dia sudah mendapatkan nomor urut 400-an. Padahal, menurutnya, kuota harian pendaftaran dibatasi 500 per hari. “Mungkin yang nomor urut tunggal itu datang lebih pagi dari saya,” kata dia.

Prapti menyebut antrean pada Selasa lebih ramai. Ia bahkan harus berdesak-desakan dan mengabaikan jarak fisik karena pengantre lain melakukan hal yang sama. Baru menjelang siang, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang dan mengurai kerumunan. “Petugas datangnya terlambat karena kerumunan itu sudah sejak pagi,” ucap pengusaha makanan ringan itu.

2 Tersangka Tindak Kekerasan di Mertodranan Solo Tertangkap, Polisi Minta Pelaku Lain Serahkan Diri!

Ia mengatakan warga yang sudah mendapatkan nomor antrean untuk mendaftar sebagai penerima bantuan UMKM di Solo harus tetap di lokasi karena sewaktu-waktu bisa dipanggil.

Mengumpulkan Berkas

Jika tak datang saat dipanggil, petugas otomatis mencoret nomor antrean itu lalu memanggil urutan berikutnya. “Pas dipanggil itu, pelaku usaha wajib mengumpulkan berkas yang dibutuhkan, seperti kartu identitas, print buku tabungan, dan sebagainya,” jelas Prapti.

Pengusaha ayam geprek asal Kecamatan Banjarsari, Budi, mengaku harus balik kanan lantaran tidak kebagian nomor antrean. Namun, ia sudah melengkapi berkas sehingga akan mendaftar lagi pada Rabu (12/8/2020).

Bos Ternak Semut Rangrang Sragen Dicokok Polisi, Mitra Bingung Uang Puluhan Juta Belum Kembali

Pendaftaran calon penerima bantuan UMKM di Dinkop dan UMKM Solo dibuka hanya sampai Jumat (14/8/2020). “Saya kurang tahu kalau ternyata sudah tutup antrean pukul 12.00 WIB. Informasi yang menyebar buka sampai pukul 15.00 WIB. Karena saya datang siang, antrean tidak terlalu banyak. Tapi, mereka kecele seperti saya,” kata dia.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut.

Gugus tugas akan menerjunkan petugas Satpol PP setiap hari untuk mengurai antrean hingga pendaftaran ditutup. “Kalau kuotanya 500 sudah terpenuhi, ya kami tutup. Tapi, kami mengikuti perkembangan di lapangan. Bisa jadi loketnya ditambah,” ucapnya, dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya