SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (Dokumen solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri memperpanjang penutupan seluruh objek wisata di Wonogiri. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru setelah libur Lebaran atau Idulfitri 2021.

Perpanjangan penutupan objek wisata dilakukan mulai 17-23 Mei 2021. Hal itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri No. 443.2/881 tentang Perpanjangan Penutupan Sementara Objek Wisata di Kabupaten Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, ketentuan lain terkait pelonggarakan kegiatan masyarakat masih mengacu pada SE Bupati No. 443.2/825 tentang Pemberlakuan Pelonggaran Kegiatan Perekonomian Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri tertanggal 12 April 2021.

Baca Juga: 104 Penumpang di Madiun Raya Ditolak Naik Kereta Api Karena Hal Ini

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami lebih mempertimbangkan antisipasi jangan sampai terjadi klaster baru. Dari data epidemiologi, setelah ada momen libur panjang pasti terjadi potensi penularan Covid-19 signifikan. Maka kami antisipasi,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).

Pria yang akrab di sapa Jekek itu mengatakan, pada momen Lebaran 2021 ia tidak mau kecolongan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Belajar dari kejadian setelah libur panjang seperti Natal dan tahun baru, libur Paskah serta libur panjang lainnya menunjukkan ada tren naik kasus Covid-19.

Perpanjangan penutupan objek wisata kali ini dilakukan selama satu pekan. Menurut Jekek, waktu satu pekan itu memeberi waktu terukur bagi para pelaku usaha wisata pribasi. Sehingga ada waktu untuk melakukan evaluasi.

Selain itu, kata Jekek, waktu satu pekan itu juga bisa digunakan untuk acuan mobilitas pemudik yang pulang kampung pada momen lebaran 2021. Ia akan memantau arus balik pemudik dengan melakukan koordinasi dengan koordintaor Terminal Wonogiri.

“Seperti apa arus mudik selama satu pekan ini, kalau landai bisa menjadi acuan pembukaan Objek wisata. Jadi bisa saja nanti penutupannya diperpajangan. Karena berdasarkan kasuistik dan kondisional. Dalam mengambil kebijakan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Koordinator Terminal Wonogiri,” ungkap dia.

Keamanan Wisata

Jekek menuturkan, perpanjangan penutupan objek wisata di Wonogiri tidak ada kaitannya dengan kejadian perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu.

Terkait keselamatan di objek wisata, menurut dia, terutama perahu di Waduk Gajah Mungkur sudah disiapkan sejak dulu. Kelayakan infrastruktur dan wahana di semua objek wisata sudah dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan wisatawan.

“Jadi penutupan ini lebih kepada upaya pencegahan jangan sampai terjadi klaster setelah ada libur panjang. Fokus kami jangan sampai ada mobilitas yang tinggi dari satu lokasi ke lokasi lain. Apalagi di Wonogiri ini banyak pemudiknya,” kata Jekek.

Baca Juga: Anak Rita Sugiarto Kesandung Narkoba, Ini Profilnya

Jekek menjelaskan, kondisi persebaran Covid-19 di Wonogiri saat ini landai dan cukup terkendali. “Tidak ada penularan yang signifikan. Namun upaya antisipasi tetap kami lakukan,” kata Jekek.

Berdasarkan akun sosial media Twitter yang dikelola Pemkab Wonogiri, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri hingga Senin (17/5/2021) mencapai 4.251 orang, dengan kasus aktif sebanyak 148 orang. Pasien yang telah sembuh sebanyak 3.870 orang. Pasien yang dinyatakan meninggal sebanyak 233 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya