SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan untuk mengetahui hepatitis. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri belum melakukan langkah khusus guna mencegah potensi persebaran penyakit hepatitis akut di satuan pendidikan di wilayah setempat. Hingga sekarang, penyebab hepatitis akut masih misterius.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdikbud Wonogiri, Gino, mengatakan masih dalam tahap koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri tentang tindakan preventif hepatitis akut di lingkungan sekolah. Disikbud belum memberikan imbauan khusus tentang bagaimana proses pembelajaran di sekolah setelah muncul penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hepatitis akut ini adalah hal baru setelah wabah Covid-19. Kami masih belum tahu secara jelas bagaimana sebenarnya penyakit hepatitis akut itu. Disdikbud tidak memiliki kompetensi tentang hal itu. Sehingga kami menunggu arahan dari yang lebih berwenang. Dalam hal ini Dinkes Wonogiri perihal bagaimana sebaiknya proses pembelajaran dilakukan setelah muncul hepatitis akut,” kata Gino saat ditemui Solopos.com di kantor Disdikbud Wonogiri, Kamis (12/5/2022).

Ia mengatakan Disdikbud tidak akan terburu-buru membuat kebijakan tanpa landasan yang jelas. Meski demikian, satuan pendidikan di Wonogiri sudah ditekankan menerapkan prokes sejak pandemi Covid-19. Selain itu, imbauan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) bagi satuan pendidikan juga telah dilakukan sejak lama.

“Prokes menjadi kata kunci terlepas ada isu lain atau tidak. Sementara detail pelaksanaan pembelajaran setelah ada isu hepatitis akut tetap menunggu hasil komunikasi antara Disdikbud dengan Dinkes Wonogiri. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan tetap kami komunikasikan dengan Dinkes Wonogiri,” ujar Gino.

Baca Juga: Dinkes Wonogiri Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Hepatitis Akut

Bekal Makanan

Pada anak sekolah, Disdikbud telah menyarankan agar masing-masing anak membawa bekal makanan sendiri dari rumah. Sebab kantin sekolah belum diizinkan dibuka meski kasus pesebaran Covid-19 di Wonogiri sudah sangat melandai.

Berdasarkan Surat Kepala Disdikbud Wonogiri nomor 420/3530 tanggal 12 April 2022, saat ini proses pembelajaran peserta didiik dilaksanakan dengan pola pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Jumlah peserta didik pun 100 persen dari kapasitas kelas.

Dalam sehari, siswa menerima empat jam pelajaran. Satu jam pelajaran bedurasi 40 menit. Peserta didik mengikuti PTM enam hari dalam satu pekan. Selama PTM 100 persen, warga sekolah wajib menerapkan prokes Covid-19.

Kepala Sekolah SDN 1 Wonogiri, Mahmud Yunus, mengatakan PTM 100 persen di sekolah yang dipimpinnya berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Baca Juga: Waduh! Tiga Anak Indonesia Meninggal Karena Hepatitis Akut Misterius

Siswa dan warga sekolah lain masih diwajibkan melaksanakan prokes Covid-19. Terkait pencegahan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya, sekolah belum mengambil langkah khusus.

Puskesmas

“Kami belum bisa menyampaikan secara mandiri kepada siswa [soal hepatitis akut]. Sebab, kami belum tahu bagaimana prosedur yang harus dilakukan untuk mencegah itu. Kami sudah komunikasi dan konsultasi dengan puskesmas. Nanti puskesmas akan menjadwalkan [sosialisasi hepatitis akut] ke sekolah-sekolah,” jelas dia.

Pengelola sekolah juga telah mengimbau kepada siswa agar membawa bekal makanan dari rumah. Disamping kantin sekolah belum diizinkan dibuka, hal itu juga upaya dari sekolah untuk menjaga kesehatan siswa. Pun mereka dijarkan untuk tidak saling membagi atau tukar-menukar makanan.

“Bukan berarti kami melarang anak untuk saling berbagi makanan atau minuman. Tapi bertujuan agar kesehatan anak-anak tetap terjaga. Itu yang pokok,” imbuhnya.

Baca Juga: Waspadai Penyakit Hepatitis Akut Misterius, Ini Gejalanya

Kepala Dinkes Wonogiri, Setyarini, menuturkan belum ada laporan kasus hepatitis akut yang belum diketahui etiloginya di Wonogiri maupun di Jawa Tengah. Namun pihaknya tetap akan terus memantau perkembangan sembari mengedukasi terkait hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu.

“Sampai saat ini insyaallah aman. Belum ada laporan kasus hepatitis akut. Di Jawa Tengah belum ada tuh,” katanya saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Jumat (6/5/2022) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya