SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Sleman berkoordinasi menutup akses ke Kaliadem, Kamis (10/3). (Istimewa/BPBD Sleman)

Solopos.com, SLEMAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah setempat memastikan barak pengungsian siap digunakan warga apabila sewaktu-waktu mengungsi.

Sejumlah warga kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY sempat mengungsi pada Kamis (10/3/2022) dini hari akibat aktivitas erupsi Gunung Merapi. Mereka telah kembali ke rumah masing-masing pada pukul 06.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : 8 Dukuh di Tologolele Boyolali Diguyur Hujan Abu Merapi

BPBD Sleman bersama sukarelawan tetap menyiapkan barak pengungsian. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan sebanyak 193 warga yang mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo sejak dini hari itu seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing. “Terakhir sampai pukul 06.30 WIB sudah tidak ada yang terposisi di Balai Kalurahan,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Meski demikian BPBD Sleman bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cangkringan memastikan barak pengungsian di Glagaharjo siap digunakan untuk mengantisipasi erupsi yang lebih besar.

Baca Juga : Potensi Bahaya Gunung Merapi, Aktivitas Penambangan & Wisata Dihentikan

Antisipasi Korban Jiwa

“Checking kesiapan barak pengungsian kalurahan. Segera diagendakan pembersihan sarpras sekitar barak, segera untuk aktivasi ketugasan piket Pos TD Kalurahan Glagaharjo, dan agenda antisipasi warga yang evakuasi mandiri di waktu sore atau malam hari,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, menuturkan pihaknya telah menutup sejumlah tempat wisata, yakni Kaliadem dan Klangon untuk mengantisipasi korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi.

Baca Juga : Mitigasi Bencana Warga Merapi di Stabelan Gabungkan Wangsit & Ilmiah

“Saya berada di Ngrangkah untuk memastikan penutupan akses menuju wisata Kaliadem. Jadi sekali lagi hari ini destinasi bunker Kaliadem dan Klangon akan ditutup. Nanti surat resmi akan dibuat Dinas Pariwisata sebagai penanggung jawab destinasi wisata,” jelasnya.

Selain penutupan destinasi wisata, aktivitas tambang di sekitar lereng Gunung Merapi juga telah dihentikan. Aktivitas warga yang mencari rumput dipantau pergerakannya oleh tim penanggulangan bencana setempat.

Baca Juga : 11 Kali Awan Panas Guguran, Warga Lereng Gunung Merapi Sempat Mengungsi

“Untuk titik terjauh luncuran awan panas di 5 kilometer dekat timur bunker. Sementara penambangan sudah kami tutup. Alat berat sudah steril di sungai sehingga mudah-mudahan kalau ada potensi luncuran awan panas lagi tidak ada korban.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya