SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani (Espos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Beragam pelonggaran aktivitas usaha dan kegiatan masyarakat berpotensi melahirkan ancaman terjadinya gelombang III lonjakan kasus Covid-19. Pemkab Sukoharjo kembali menggaungkan penerapan 5M untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

Beragam pelonggaran aktivitas usaha dan perdagangan diambil pemerintah secara perlahan-lahan seiring turunnya status PPKM level 4 ke level 3 dan kini level 2. Kebijakan tersebut juga dipengaruhi menurunnya kasus harian Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mal, pusat peberlanjaan, objek wisata hingga restoran kembali beroperasi dengan pembatasan jumlah pengunjung. Mobilitas masyarakat kian meningkat seiring pelonggaran aktivitas usaha dan perdagangan.

Baca Juga: Soal Vaksinasi Anak 12 Tahun ke Bawah, Dinkes Sukoharjo: Sabar Ya…

Tak ayal, masyarakat menyerbu objek wisata maupun restoran setiap akhir pekan. Mereka ingin berekreasi dan berkumpul bersama keluarga sembari menikmati panorama alam di destinasi wisata.

Tak dapat dimungkiri masih banyak masyarakat yang belum menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Apabila masyarakat cenderung mengabaikan protokol kesehatan maka berpotensi memunculkan gelombang III Covid-19 termasuk di Sukoharjo.

“Saya wanti-wanti dan kembali ingatkan agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Jangan abai memakai masker dan menghindari kerumunan massa,” kata Bupati Sukoharjo yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Etik Suryani, saat ditemui wartawan di Solo Baru, Jumat (29/10/2021).

Baca Juga: Waspada! 179 Warga Sukoharjo Terjangkit DBD, 9 Orang Meninggal

Mengimbau Perantau Tidak Pulang Kampung

Pemerintah kembali menggaungkan penerapan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. Penerapan protokol kesehatan secara ketat mutlak dilakukan guna mencegah potensi terjadinya gelombang III Covid-19.

Bupati juga mengingatkan agar para perantau menahan diri tidak pulang ke kampung halaman saat Natal dan Tahun Baru. “Mari bersama-sama menekan laju persebaran Covid-19. Jangan sampai kasus Covid-19 kembali melonjak tajam seperti saat pertengahan Juni-Juli. Kuncinya disiplin menjalankan protokol kesehatan terutama saat beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.

Baca Juga: Pilkades Antarwaktu Gedangan Sukoharjo: 5 Orang Ambil Formulir Cakades

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan pencegahan gelombang III diupayakan dengan penerapan protokol kesehatan dibarengi dengan akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19. Saat ini, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi di seluruh jaringan fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik swasta.

Beragam upaya dilakukan untuk menyisir warga yang belum menerima vaksin di setiap desa/kelurahan. “Pemerintah desa/kelurahan berkoordinasi dengan ketua rukun tetangga [RT] untuk mengecek data warga yang belum disuntik vaksin. Kalau perlu satgas tingkat desa dan tenaga vaksinator melakukan jemput bola ke rumah penduduk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya