SOLOPOS.COM - Salah satu peternak ayam dari Gedong, Karanganyar, Krismarsudi, 31, sedang memberi makan ayam-ayam yang diternaknya Rabu (5/2/2020). (Solopos.com-Candra Mantorvani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyiapkan 10.000 vaksin untuk unggas yang diternakan di Karanganyar di tahun 2020. Hal tersebut bertujuan sebagai salah satu upaya antisipasi wabah flu burung yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Medic Venteriner Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Joko Mulyono, mengatakan pemberian vaksin untuk unggas yang diternakan rutin dilakukan setiap tahun sekali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ingat Wanita Pembawa Anjing ke dalam Masjid Bogor? Ia Divonis Bebas

Vaksin diberikan kepada 10.000 ayam milik peternak untuk memperkuat daya tahan tubuh unggas dari virus flu burung dan virus berbahaya lainnya.

"Kami sudah antisipasi dengan menyediakan vaksin. Jumlahnya 10.000 itu hanya untuk 10.000 unggas saja yang ada di Karanganyar. Ini salah satu upaya menekan kemungkinan wabah flu burung di Karanganyar. Sehingga, ayam-ayam yang diternakan sehat semua dan bebas dari penyakit menular yang berbahaya untuk kesehatan manusia," ucapnya kepada wartawan Rabu (5/2/2020).

Menurut Joko, penyebaran virus pada unggas biasanya terjadi saat peralihan musim. Pasalnya, saat peralihan musim, suhu kandang berubah drastis dan menyebabkan imunitas unggas menurun.

Selain itu, faktor kebersihan kandang juga berpengaruh dengan kemungkinan unggas terjangkit virus.

"Saat musim kemaru ke musim hujan itu kan suhu berubah drastis, unggas biasanya daya tahan tubuhnya melemah. Kandang yang becek dan lembab menyebabkan perkembangan bakteri dan virus. Jadi harus divaksin unggasnya," imbuh Joko.

Joko mengimbau agar kandang dibersihkan menggunakan desinfektan untuk mencegah mikroorganisme berkembang. Kasus flu burung di Karanganyar menurut Joko terjadi terakhir pada dua tahun silam.

Ternyata! Pemimpin King of The King Anggota Aktif TNI

Untuk antisipasi, pihaknya memberikan vaksin setahun sekali di Jumantono, Mojogedang, Tasikmadu, Karangpandan, dan Jaten yang banyak terdapat peternakan unggas.

"Meskipun sudah lama tidak ada kasus tapi harus tetap waspada agar tidak terjadi kasus yang sama. Kami juga memberikan penyuluhan rutin kepada para peternak unggas di wilayah Karanganyar," tutur nya.

Ini 3 Pasar Ekstrem di Dunia Selain Wuhan, Salah Satunya di Indonesia

Sementara itu, salah satu peternak ayam dari Gedong, Karanganyar, Krismarsudi, 31, mengaku rutin memberikan vaksin kepada ayam yang diternak. Ia juga memberikan vaksin selama lima kali untuk ayam tersebut.

Hingga saat ini, ia memiliki 6.000 ekor ayam ternak. "Saya vaksin lima kali. Kalau pejantan itu tetes mata, cekok, sama minum. Kalau broiler dan petelur itu sama tapi bedanya ada vaksin suntiknya. Semua mandiri tidak dibantu pemerintah," ucapnya ketika ditemui Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya