SOLOPOS.COM - Ilustrasi foging atau pengasapan untuk memutus siklus hidup nyamuk. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Tingkat angka bebas jentik di Kota mengalami penurunan, bahkan mencapai angka 79,5%.

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pantauan jentik nyamuk di rumahnya masing-masing untuk meminimalisir populasi nyamuk aedes aegyti yang membawa penyakit demam berdarah atau DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja Fita Yulia Kisworini mengatakan tingkat angka bebas jentik di Kota mengalami penurunan, bahkan mencapai angka 79,5%. Padahal standar minimal angka bebas jentik nyamuk 95%.

Jika angka bebas jentik nyamuk rendah, maka populasi nyamuk akan semakin tinggi. “Angka bebas jentik nyamuk harus terus meningkat, jangan sampai menurun,” kata Fita, Kamis (3/3/2016).

Menurutnya, untuk meningkatkan angka bebas jentik nyamuk harus dimuai dari masing-masing keluarga, karena keluarga yang bisa memantau tiap genangan air atau tempat yang bisa memicu perkembangbiakan jentik nyamuk.

Fita meminta masyarakat jangan mengandalkan pogging atau pengasapan, karena Fogging hanya menyasar nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk tidak tersasar. Hingga akhir Februari 2016, data kasus demam berdarah sudah mencapai 160 kasus di Kota Jogja. Tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Fita mengaku sudah mengeluarkan surat edaran ke semua puskesmas, kecamatan sampai kelurahan untuk lebih waspada terhadap penyakit demam berdarah. Saat ini hampir semua kecamatan di Kota Jogja endemis demam berdarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya