SOLOPOS.COM - Kepala Sub Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19 BNPB, dr. Joseph Frederick William memakaikan baju rompi kepada pimpinan BPBD Soloraya saat pembukaan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas bagi sukarelawan, Kamis (14/10/2021) di Ramada Suites, Colomadu, Karanganyar. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan (BKR Satgas) Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan rangkaian Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas bagi sukarelawan. Kegiatan ini yang digelar pada Selasa-Senin (12-18/10/2021) di Ramada Suites, Colomadu, Karanganyar ini diikuti 1.000 sukarelawan.

Mereka berasal dari berbagai elemen kesukarelawanan di wilayah Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kegiatan ini dimulai dari Pelatihan Supervisi Lokal tanggal 12 Oktober, Praktik Mengajar Fasilitator 13 Oktober, dan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan COVID-19 selama 5 hari yang dimulai tanggal 14 hingga 18 Oktober 2021. Dalam jangka waktu lima hari tersebut,” ujar Kepala Sub Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19, dr. Joseph Frederick William, saat pembukaan pelatihan, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga: Kelompok Tani dan Penyuluh di 4 Kecamatan Ikuti ToT Pertanian Modern

Setiap hari ada 2 sesi pelatihan. Masing-masing sesi diikuti 100 sukarelawan yang terbagi ke dalam 4 kelas atau masing-masing kelas diikuti 25 sukarelawan.

Peserta mendapatkan 5 materi pelatihan di antaranya pencegahan persebaran dan kebijakan 3M, dan gerakan 3T (tracing, treatment, testing). Kemudian materi relawan dan kerelawanan, teknik berkomunikasi efektif, dan penggunaan instrumen monitoring relawan.

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, dalam sambutan virtual berharap pelatihan ini dapat membentuk 1.000 sukarelawan agen perubahan perilaku. Mereka diharapkan bisa membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan Covid-19, khususnya di wilayah Soloraya.

Baca Juga: 3 Kebudayaan Lokal Karanganyar Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

“Antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19 perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentaheliks. Maka dari itu, seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini. Yaitu sinergi pentaheliks sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media massa, dan seluruh lapisan masyarakat,” ujar tutur Prasinta Dewi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutan virtualnya mengapresiasi jasa para sukarelawan dalam penanganan Covid-19. “Kami sangat berterima kasih kepada para sukarelawan yang selama ini bekerja dengan penuh kesukarelaan kepada sesama,” ujarnya.

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto, mengatakan meskipun saat ini kasus Covid-19 di wilayah Soloraya menurun, pelatihan ini tetap bermanfaat sebagai antisipasi serangan Covid-19 gelombang ketiga. “Pelatihan ini tetap memberikan manfaat bagi sukarelawan karena ilmu yang didapat bisa dipakai sebagai bekal menghadapi kemungkinan. Termasuk Covid-19 gelombang ketiga, meskipun hal ini tidak tentu tidak kita harapkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya