SOLOPOS.COM - MENCARI INFORMASI -- Sejumlah warga melihat data pemantauan di Pos Pemantauan Gunung Sindoro Desa Gentingsari, Bansari, Temanggung, Jateng, Rabu (7/12/2011). Sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Sindoro dari aktif normal menjadi waspada pada 5 Desember 2011, banyak warga yang ingin mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Sindoro secara langsung dengan mendatangi pos pemantauan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

MENCARI INFORMASI -- Sejumlah warga melihat data pemantauan di Pos Pemantauan Gunung Sindoro Desa Gentingsari, Bansari, Temanggung, Jateng, Rabu (7/12/2011). Sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Sindoro dari aktif normal menjadi waspada pada 5 Desember 2011, banyak warga yang ingin mengetahui perkembangan aktivitas Gunung Sindoro secara langsung dengan mendatangi pos pemantauan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Temanggung (Solopos.com) – Bupati Temanggung, Hasyim Afandi menginstruksikan kepada para kepala desa dan camat di wilayah lereng Gunung Sindoro untuk membuat jalur evakuasi menyusul peningkatan status gunung tersebut dari aktif menjadi waspada sejak 5 Desember 2011.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kades dan camat harus segera membuat jalur evakuasi baik jalur primer maupun sekunder sehingga jika diperlukan evakuasi bisa berjalan lancar, aman, dan cepat, ” katanya saat meninjau Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing, di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Temanggung, Rabu (7/12/2011).

Bupati juga memerintahkan kades dan camat yang ada di wilayah lereng gunung Sindoro untuk mendata dusun-dusun dan jumlah jiwa yang diprediksi terdampak letusan gunung di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo tersebut. Menurut dia, tempat yang bisa dijadikan lokasi pengungsian warga lereng Sindoro, antara lain gedung sekolah, kantor desa, gudang, dan kantor-kantor milik pemerintah.

Ia berharap warga tetap tenang dan beraktivitas seperti semula sambil menunggu perkembangan aktivitas Sindoro. Ia memperkirakan aktivitas Gunung Sindoro kali ini sama seperti letusan tahun 1970, yakni tidak besar atau hanya letusan kecil. Namun, katanya, warga harus waspada karena bisa saja perkembangan status begitu cepat sehingga memerlukan evakuasi segera.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing, Yuli Rahmatullah mengatakan kegempaan pada 6 Desember 2011, yakni gempa vulkanik dalam empat kali, embusan empat kali, tektonik jauh satu kali. Kegempaan pada 7 Desember 2011 hingga pukul 06.00 WIB terjadi hembusan dua kali dan tektonik jauh satu kali.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya