SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Jumlah warga Solo yang berstatus positif Covid-19 aktif berdasarkan data per Rabu (29/9/2021) tinggal 67 orang. Dari jumlah itu, hanya delapan orang yang dirawat di rumah sakit.

Sisanya sebanyak 59 orang menjalani isolasi mandiri. Pada Rabu, kasus baru hanya satu orang. Sementara kumulatif kasus Covid-19 sejak Maret 2020 hingga akhir September ini tercatat 25.828 orang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Perinciannya, 24.682 orang sembuh, kasus aktif 67 orang (59 isolasi mandiri, 8 rawat inap), dan 1.079 orang meninggal dunia. Berdasarkan data yang diunggah di laman surakarta.go.id, Banjarsari menjadi kecamatan dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Solo.

Baca Juga: Bagasi Mobil Gibran Penuh Beras Bergambar Dirinya, Sinyal Apa?

Jumlah warga Banjarsari yang terkonfirmasi positif Covid-19 totalnya 8.238 orang di mana 362 orang di antaranya meninggal dunia dan kasus aktif 10 orang.

Kemudian Jebres berada di urutan berikutnya dengan jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebnayak 7.909 orang dan 291 orang di antaranya meninggal dunia. Kasus aktif di kecamatan ini masih ada 20 orang.

data kasus covid-19 solo
Data kasus Covid-19 Solo berdasarkan update per Rabu (28/9/2021). (surakarta.go.id)

Setelah Jebres ada Kecamatan Laweyan dengan kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 ada 5.054 orang di mana 182 orang di antaranya meninggal dunia. Sementara kasus aktif masih ada 15 orang.

Baca Juga: Naik Kelas, 8 Produk UMKM Solo Bersanding dengan Produk Jepang

Tetap Waspada

Kumulatif kasus positif Covid-19 Solo berikutnya di Kecamatan Pasar Kliwon dengan total 2.798 orang dengan 162 orang di antaranya meninggal. Kasus aktif tinggal 14 orang.

Terakhir Kecamatan Serengan dengan jumlah kumlatif kasus positif Covid-19 sebanyak 1.829 orang dan 82 orang meninggal dunia. Kasus positif aktif masih ada delapan orang.

Kendati jumlah kasus baru yang tercatat sangat kecil, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak lantas menurunkan kewaspadaan. Berdasarkan pengalaman selama pandemi, terjadi beberapa kali lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Solo.

Baca Juga: Lokasinya Dekat, Sirkuit Ngawi Siap Dongkrak Balapan di Solo

Terakhir lonjakan terjadi pada Juli 2021 lalu yang dilatarbelakangi masuknya varian Delta yang diketahui lebih ganas dan mudah menular.

“Protokol kesehatan harga mati. Capaian vaksinasinya tinggi, kalau tidak protokol kesehatan ya akan jebol lagi. Kuncinya di kita, masyarakat,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya