SOLOPOS.COM - Capres dari Nasdem, Anies Baswedan memberikan arahan saat bertemu dengan puluhan dalang di Makamhaji, Sukoharjo, Rabu (1/2/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SUKOHARJO — Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon Presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan, menggelar pertemuan dengan puluhan dalang dari berbagai daerah di Kebon Seni Timasan, Makamhaji, Sukoharjo, Rabu (1/3/2023) sore.

Anies hadir dalam pertemuan itu sebagai pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN) yang menjadi wadah para dalang. Dalam forum itu satu per satu dalang menyampaikan unek-unek, ide/saran, dan banyak masukan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya jadi pembina sejak 2015. Sudah delapan tahun. Kami selalu menjaga silaturahmi. Apalagi di masa pandemi di saat kegiatan pewayangan banyak yang tak bisa terselenggara, kami menyelenggarakan secara virtual,” tutur dia.

Menurut Anies, dalam pertemuan itu terjadi diskusi membahas kebudayaan, utamanya bagaimana memajukan wayang kulit. Selain itu, dibahas kegiatan-kegiatan atau program yang sudah berjalan. Dia menyebut acara sore itu belanja masalah.

“Jadi pertemuan tadi seperti itu, silaturahmi, tukar pikiran, dan saya tadi sampaikam kita belanja masalah. Apa-apa saja yang perlu kita tingkatkan, sehingga budaya kita semakin lestari, berkembang dan semakin kuat lintas generasi,” tegas dia.

Anies mengatakan poin penting dari pertemuan itu bagaimana bisa memfasilitasi antara tiga pelaku utama budaya, utamanya seni wayang kulit. Ketiga pelaku utama kebudayaan tersebut yakni unsur pemerintah, pelaku seni, serta masyarakat.

Salah seorang dalang yang hadir dalam pertemuan itu, Bowo, mengungkapkan persoalan besar yang dihadapi seni pedalangan beberapa waktu terakhir. Persoalan itu yakni semakin surutnya pamor kesenian tersebut. Kondisi itu butuh penyikapan pasti.

“Yang jelas untuk saat ini, khususnya dari seni pedalangan, semakin lama semakin surut. Jadi salah satunya yang peduli, di saat pandemi yang bisa nguri-nguri, juga nguripi para seniman, tidak hanya dalang. Tapi semua yang terlibat,” papar dia.

Bowo mencontohkan di seni pedalangan ada pengrawit, seniwati, operator sound system, dan unsur lainnya. Selama ini, menurut dia, yang peduli dengan nasib mereka adalah KPSBN. Meski hanya sedikit, tapi hal itu dirasakan membantu.

“Kami termotivasi dan mendapatkan support, semangat. Jadi sampai sekarang, kami sebagai seniman dalang, mengucapkan terimakasih kepada KPSBN yang dibina Pak Anies. Sebelum jadi Gubernur, Pak Anies sudah peduli,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya