SOLOPOS.COM - Aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017). (Antara)

Gubernur DKI Jakarta, Anie Baswedan, membacakan puisi saat berorasi dalam aksi Bela Palestina.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut bersama sejumlah pejabat lain termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Syarifuddin dalam Aksi Bela Palestina atau Aksi 1712 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Saat berorasi, Anies membacakan puisi tentang Palestina. Anies yang mengenakan baju putih berkopiah dengan syal khas Palestina atau kafiyeh naik ke panggung dan duduk di sebelah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Selain menyampaikan orasinya, Anies juga menyampaikan puisi karya Taufik Ismail berjudul, “Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu”. Berikut, isi puisinya seperti dikutip suara.com:

Ekspedisi Mudik 2024

“Ketika rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer dengan suara gemuruh menderu, serasa pasir dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan mengepulkan debu yang berdarah.

Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan lalu di Tel Aviv dimasukkan dalam file lemari kantor agraria, serasa kebun kelapa dan pohon manggaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas mereka.

Ketika kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjaki tumpuan kening kita semua, serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an 40 tahun silam, di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu. Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka, menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang dizalimi mereka.

Tapi saksikan tulang muda mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya, pembelit leher lawan mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka, An Naar.”

Aksi yang dikuti jutaan orang itu berlangsung damai sejak selepas Salat Subuh. Massa aksi memenuhi pelataran Monas. Tak hanya diikuti umat Islam, aksi juga dihadiri sejumlah pejabat serta kalangan partai politik.

Dalam aksi  itu massa menyatakan sikap di antaranya menolak klaim sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Klaim itu dianggap mencederai perdamaian dan melanggar hak asasi manusia. Karenanya keputusan sepihak itu harus dibatalkan.

Jika keputusan sepihak itu tidak dibatalkan, Amerika Serikat kehilangan legitimasti sebagai penengah perdamaian antara Israel dan Palestina. Selain itu, mendesak PBB segera menggelar sidang istimewa dan menindak tegas AS dengan membekukan keanggotaan Amerika Serikat.

Massa aksi baru membubarkan sekitar pukul 11.00 WIB. Berangsur-angsur mereka meninggalkan Monas. Dalam aksi ini juga disiagakan 20.000 orang yang bertugas melakukan bersih-bersih dari awal acara dimulai hingga selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya