SOLOPOS.COM - Petugas Terminal Tipe A Tirtonadi menunjukkan stiker lulus uji kelaikan (ramp check) untuk ditempel di kaca depan bus yang dinyatakan lulus uji kelaikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017, Senin (12/6/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Angkutan Lebaran 2017, pemudik diminta memilih bus yang ditempeli stiker khusus di bagian kaca depan yang menyatakan bus itu layak jalan.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta masyarakat yang akan mudik pada Lebaran nanti teliti memilih transportasi umum agar perjalanan aman dan nyaman. Pemudik diminta memilih bus yang berstiker khusus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Eko Agus Susanto, mengatakan Kemenhub meminta para pemudik memilih bus atau angkutan umum yang telah ditempeli stiker lulus uji kelaikan (ramp check). Pemudik bisa memastikan keberadaan stiker Inspeksi Angkutan Lebaran 2017 yang diterbitkan Direktorat Pembinaan Keselamatan Kemenhub tersebut di bagian kaca depan bus.

Dia menyarankan para pemudik menolak tawaran operator bus yang tidak menyediakan bus layak jalan. “Sudah menjadi arahan Menteri Perhubungan, para pemudik diminta memilih bus yang dilengkapi stiker lulus ramp check. Kami sudah mengimbau hal itu kepada masyarakat yang akan naik bus di Terminal Tirtonadi Solo. Kami sempat mengarahkan beberapa calon penumpang untuk naik ke bus yang telah dipasangi stiker lulus ramp check. Para calon penumpang senang ketika diberitahu. Mereka tentu merasa lebih aman,” kata Eko saat ditemui Solopos.com, di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Senin (12/6/2017).

Eko menyampaikan Pengelola Terminal Tipe A se-Indonesia menyediakan layanan uji kelaikan bus selama arus mudik Lebaran 2017. Petugas secara berkala melakukan kegiatan ramp check terhadap bus yang datang. Dia mengatakan bus yang bakal dioperasikan melayani penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 setidaknya harus dilakukan uji kelaikan sekali. Eko mencontohkan bus yang telah diikutsertakan dalam ramp check di Terminal Tirtonadi, tidak perlu lagi dilakukan ramp check di Terminal Ngawi, Jawa Timur.

“Operator angkutan umum harus juga peduli pada keselamatan berlalulintas. Operator bus kami anjurkan bisa mengecek sendiri kondisi kendaraannya. Jangan hanya mengandalkan petugas penguji. Jika ditemukan ada yang belum sesuai standar, operator bus bisa secara inisiatif langsung memperbaiki. Setelah itu, pihak operator bus bisa melaporkan kepada petugas. Uji kelaikan bus perlu dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan tidak terjadi kecelakaan saat mengangkut penumpang,” terang Eko.

Eko menjelaskan ada lima aspek yang diperhatikan petugas saat melakukan uji kelaikan jalan armada bus. Kelima aspek tersebut antara lain fungsi rem (rem kaki maupun rem tangan), kekuatan kaca, keberadaan sabuk pengaman (seat belt), kondisi ban, dan kelengkapan administrasi. Dia menuturkan bus yang tidak memenuhi ketentuan lima aspek itu tidak diperbolehkan dipakai melayani penumpang. Operator maupun sopir bus harus bisa memenuhi standar kelaikan jalan bus sebelum melayani para pemudik.

“Sementara kami memprioritaskan uji kelaikan terhadap bus AKAP [antarkota antarprovinsi]. Setiap kendaraan bus yang masuk terminal diupayakan harus diperiksa kelaikannya. Jika ditemukan ketidaksesuaian, petugas akan meminta operator atau pengemudi bus memperbaiki kendaraan. Masalah ban dan rem bisa ditangani langsung di terminal. Kami punya bengkel yang dikelola pihak ketiga. Bus juga bisa kembali ke pool. Jika ternyata bus tetap beroperasi tanpa stiker lulus uji kelaikan, bisa ditilang polisi,” jelas Eko.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin pagi, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, dan Polresta Solo kembali menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi sopir bus di Terminal Tirtonadi Solo. Kegiatan serupa pernah digelar, Kamis (7/6) pagi.

Petugas DKK Solo, dr. Titut, membeberkan hasil cek kesehatan sopir bus, yakni dari 45 sopir yang diperiksa, 33 sopir dinyatakan layak atau sehat. Sedangkan 12 sopir dinyatakan layak dengan catatan, yakni 1 kecenderungan menderita diabet melitus (DM) dan 11 sopir hipertensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya