SOLOPOS.COM - Massa menggelar aksi damai untuk Palestina, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Senin (11/12/2017), sebagai protes atas pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (JIBI/Solopos/Antara/Aprillio Akbar)

Solopos.com, JAKARTA — Gencatan senjata Palestina dan Israel yang diraih dunia dengan berbagai kesulitan terancam setelah Angkatan Udara Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Rabu (16/6/2021) pagi. Serangan udara itu terjadi setelah warga Palestina di daerah terkepung mengirim balon pembakar ke Israel selatan.

Demikian kabar internasional yang dihimpun dari militer Israel dan saksi di Gaza. Dalam sebuah pernyataannya, tentara Israel mengatakan mereka menyerang kompleks Hamas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tentara Israel mengaku siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Konon Hobi Begadang…

Sejauh ini, belum jelas apakah ada korban akibat pemboman tersebut. Yang pasti, serangan udara itu menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei mengakhiri serangan 11 hari Israel di wilayah itu.

Serangan kala itu, menurut pihak berwenang Gaza menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Sebanyak 12 orang di Israel juga tewas oleh roket yang ditembakkan dari daerah kantong pertahanan Palestina.

Ratusan warga Palestina di Gaza kala itu memprotes aksi provokatif oleh kelompok nasionalis sayap kanan Israel yang berpawai melewati daerah pe dudukan Yerusalem Timur. Apa yang disebut March of the Flags menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota itu.

Berlangsung Tegang

Ketegangan itu meningkat di tengah rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Menjelang pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Sedikitnya, 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.

Ratusan kelompok ultranasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan, “Matilah orang Arab” dalam bahasa Ibrani. Dalam nyanyian anti-Palestina lainnya, mereka berteriak, “Semoga desa Anda terbakar.”

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya