SOLOPOS.COM - Peta sebaran Covid-19 di Sukoharjo. Semua kecamatan di Sukoharjo jadi zona merah Covid-19. (corona.sukoharjokab.go.id)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kasus kematian positif Covid-19 di tujuh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tergolong tinggi. Angka kematian di kecamatan tersebut di atas 5%, melebih batas maksimal WHO.

Ketujuh kecamatan itu meliputi Sukoharjo, Nguter, Bendosari, Polokarto, Baki, Gatak dan Kartasura. Kecamatan Baki menjadi yang tertinggi dengan angka kematian mencapai 8,6%.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan sesuai update data per 13 Oktober 2020, kasus positif virus corona di Sukoharjo ada sebanyak 799 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 39 kasus meninggal dunia.

Wow, Kampanye Tatap Muka Pilkada Sukoharjo 2020 Terbanyak Se-Jateng, Nomor 2 Se-Indonesia

"Dibandingkan dengan pekan sebelumnya, angka kematian meningkat sebesar 0,3%. Pada periode 28 September-4 Oktober 2020, angka kematian sebesar 4,6%. Sedangkan pada periode 5 Oktober-11 Oktober angka kematian akumulasi menjadi sebesar 4,9%," katanya kepada Solopos.com, Rabu (14/10/2020).

Jika diperinci per kecamatan, angka kematian akibat positif virus corona jumlahnya bervariasi. Angka kematian di Weru 0%, Bulu 2,6%, Tawangsari 0%, Sukoharjo 6,5%, dan Nguter 7,0%. Kemudian Bendosari 6,3%, Polokarto 7,1%, Mojolaban 0%, Grogol 3,7%, Baki 8,6%, Gatak 7,1%, Kartasura 7,7%.

“Jika melihat data, ada tujuh kecamatan memiliki persentase tingkat kematian tinggi akibat virus corona yakni lebih dari lima persen sesuai batas maksimal WHO,” ujarnya.

Bujangan di Makamhaji Sukoharjo Meninggal Akibat Covid-19

Dilihat dari kelompok usia, Yunia mengatakan angka kasus kematian akibat corona terbanyak pada rentang usia 26-59 tahun dengan jumlah 21 kasus. Kemudian usia 60 tahun ke atas 16 kasus dan usia 15-25 tahun sebanyak dua kasus.

Covid-19 Belum Turun

Yunia megakui kasus Covid-19 di Sukoharjo belum menunjukkan tren menurun. Update data kasus Corona di Kabupaten Sukoharjo per 13 Oktober ada kenaikan 19 kasus positif di Sukoharjo. Dengan kenaikan 19 kasus tersebut, akumulasi kasus corona di Sukoharjo mencapai 818 kasus.

Disisi lain, kasus positif sembuh juga mengalami kenaikan sembilan kasus, sehingga jumlahnya menjadi 684 orang. Saat ini, kasus positif corona aktif tinggal 95 kasus. Terdiri dari 60 orang isolasi mandiri, dua isolasi rumah sehat, dan 33 orang menjalani rawat inap di rumah sakit. Untuk kasus positif meninggal tetap 39 orang. Sedangkan untuk suspek corona ada 839 orang yang terdiri dari sembilan isolasi mandiri, 39 rawat inap, 772 selesai pemantauan, 19 meninggal, dan 321 swab negatif.

Tak Kunjung Putus, Klaster Covid-19 Menara Wijaya Sukoharjo Tambah Lagi 3 Kasus

“Berdasarkan update per 13 Oktober ini, ada kenaikan 19 kasus positif sehingga akumulasinya menjadi 818 kasus. Di sisi lain, kasus positif sembuh juga naik sembilan kasus sehingga totalnya mencapai tetap 684 kasus,” jelasnya.

Sebaran 95 kasus positif corona yang masih ada atau aktif tersebar di 11 kecamatan. Masing-masing Kartasura 21 orang, Grogol 9 orang, Sukoharjo 4 orang, Mojolaban 21 orang, Tawangsari 5 orang, Baki 11 , dan Nguter 1 orang. Kemudian Polokarto 13 orang, Weru 3 orang, Bendosari 5 orang, dan Gatak 2 orang. Untuk Kecamatan Bulu sementara ini sudah nol kasus positif corona aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya