SOLOPOS.COM - BPBD Bantul melakukan pemadaman kebakaran. (Istimewa/BPBD Bantul)

Solopos.com, BANTUL-Angka kejadian bencana di Kabupaten Bantul, DIY, pada 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan 2020. Ada sejumlah faktor penyebab yang memicu hal ini.

Selain faktor cuaca yang berbeda dengan 2020, berbagai tindakan pengurangan risiko bencana disinyalir jadi penyebab penurunan angka kejadian bencana di Bantul pada 2021.  BPBD Bantul mencatat pada tahun 2021 terdapat 373 kejadian bencana di wilayah Bantul. Angka ini jauh lebih kecil dibanding tahun 2020 di mana terjadi 530 kejadian bencana di bumi Projotamansari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, menjelaskan penurunan angka kejadian bencana di Kabupaten Bantul sangat dipengaruhi faktor alam yang berlangsung sepanjang tahun 2021. “Kalau bencana memang faktor alam,” terang Agus pada Minggu (9/1/2022).

Baca Juga: Ombak Pantai Parangtritis: Favorit Peselancar, Tapi Mematikan

“Kalau masalah musim atau cuaca lebih kondusif di 2021,” tambahnya.

Dari segi intensitas hujan yang menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir, pada 2021 intensitasnya dijelaskan Agus mengalami penurunan. Akhir tahun 2021 dan awal Januari 2022 yang diprediksi sebagai puncak musim hujan pun hingga saat ni belum terjadi kenaikan ontensitas yang signifikan.

Di 2021 tercatat hanya lima kejadian banjir yang terjadi dengan 54 dampak yang ditimbulkan. “Dari intensitas musim hujan itu memang belum separah 2020,” ujarnya.

Bergeser pada kejadian bencana kebakaran, meski tak signifikan angka kebakaran di Bantul pada 2021 mencapai 122 kejadian. Dibanding pada 2020 yang terdapat 130 kejadian kebarakan, terjadi penurunan delapan kejadian kebakaran di 2021.

Baca Juga:  Ternyata Biaya Bikin Pagar Akuarium Kantor Kecamatan Bantul Ga Murah

“Kalau angka kebarakan menurun itu karena memang kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran juga bagus. Lebih bagus,” ungkapnya.

Selain itu simulasi pemadaman kebakaran di berbagai tempat turut membantu menekan angka kebakaran di Bantul. “Teman-teman dari pemadam kebakaran sering mengadakan sinulasi di sekolahan di tempat-tempat yang membutuhkan simulasi kebakaran,”  bebernya.

Di sisi lain, kejadian bencana di Bantul pada 2021 menurut penturan Agus masih didominasi angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang. Setidaknya 18 kejadian angin kencang pada 2021 menyebabkan 403 dampak bencana. Sedangkan di 2020, 788 dampak muncul dari 22 kejadian angin kencang. “Bulan Oktober-November kemarin cukup banyak [angin kencang],” tandasnya.

Berangkat dari data kejadian bencana yang menurun di 2021, aspek cuaca dan kesadaran masyarakat sangat mempengaruhi munculnya kejadian bencana. “Kemarin di 2021 kita juga mengadakan sosialisasi di 42 titik. Sosialisasi untuk berbagai hal penanggulan dampak bencana di Kabupaten Bantul,” terangnya.

Dalam sosialisasi yang diberikan, masrakatbatau keluarga diedukasi bagaimana langkah siap, tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana. “Itu hal yang penting sekali,” ujarnya.

Baca Juga: Anak Dicabuli Ayah dari SD Hingga SMA, Terungkap Setelah Curhat ke Guru

“Dengan sosialisasi tadi kita mengharapkan keaadaran masyarakat dalam mengantisipasi potensi bencana juga akan lebih tinggi. Misalnya pemangkasan pohon-pohon rimbun oleh masyarakat itu sendiri untuk mengurangi dampak angin kencang kemudian drainase diperbaiki mengurangi potensi banjir,” tandasnya.

Untuk meminimalkan angka kejadian bencana di 2022, BPBD Bantul akan melanjutkan sejumlah strategi penekanan risiko bencana seperti sosialisasi penanggulangan bencana di masyarakat. “Kemudian juga berbagai hal imbauan di masyarakat akan kita selalu galakkan. Penting sekali peran serta masyarakat dalam pencegahan bencana di Kabupaten Bantul, ” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya