SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Burhan Aris Nugraha/dok)

Solopos.com, KLATEN--Baliho bergambar salah satu bakal calon bupati Klaten independen, Rudiyanta, roboh diterpa hujan deras dan angin kencang di Jl. Andalas, Semangkak, Klaten Tengah, Minggu (3/11/2013) petang. Tragisnya, baliho tersebut roboh dan menimpa Ajeng Dianastiti, 22, yang saat itu melintas di jalan tersebut.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu. Sore itu, Ajeng baru dalam perjalanan pulang dengan mengendarai sepeda motor dari tempat kerjanya di Yogyakarta, menuju kediamannya yang ada di Sumberanom, Karanganom, Klaten Utara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesampainya di tikungan Jl. Andalas, Semangkak, Klaten Tengah, sebuah baliho yang memiliki tinggi sekitar 3,5 meter (m) dan lebar 2 (m) roboh dengan posisi melintang di tengah jalan. Baliho tersebut bertuliskan “Bakal Calon Bupati Klaten Independen, Periode 2015-2020, Rudiyanta, Siap Pimpin Klaten ke Depan”. Dalam spanduk tersebut juga terpampang foto Rudiyanta dengan mengenakan kemeja warna putih.

Ajeng tidak sempat menghindar dan akhirnya jatuh tertimpa baliho yang tiang penyangganya hanya terbuat dari bambu. Beruntung, korban yang jatuh tersungkur tidak ditabrak oleh kendaraan yang berada di belakangnya.

Sejumlah warga yang berada tidak jauh di lokasi langsung menolong korban. Ajeng mengalami luka sobek pada bagian dagu dan memar di beberapa tubuh bagian kiri. Kemudian, dia pulang dengan dijemput oleh orangtuanya.

Senin (4/11/2013) pagi, ibu korban, Noer  Sawiji, 55, melaporkan kejadian tersebut kepada Satpol PP Klaten. Dia mempertanyakan keberadaan baliho yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

“Kami coba mendatangai pemerintah supaya ada perhatian dan ditindaklanjuti. Kalau ada korban lagi kan namanya merugikan pengguna jalan,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Senin.

Menurutnya, pemasangan baliho sebagai atribut partai politik sudah seharusnya memperhatikan peraturan dan keselamatan pengguna jalan. “Seharusnya memperhatikan keselamatan pengguna jalan, tidak waton masang,” tegasnya.

Selain mendatangi Satpol PP, Noer juga mempertanyakan izin dari baliho ke Kantor Pelayanan Terpadu  (KPT). Berdasarkan informasi yang dia terima, baliho tersebut tidak memiliki izin.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda Satpol PP Klaten, Rinto Padmono, menegaskan pihaknya akan menertibkan atribut partai politik yang dinilai membahayakan pengguna jalan.

“Atribut yang mengganggu pejalan, langsung ditertibkan. Namun, untuk yang tidak, kami harus berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu,” ungkapnya saat dihubungi solopos.com, Senin.

Hingga saat ini, sambungnya, Satpol PP telah bekerja menyisir atribut parpol yang ilegal dan membahayakan pengguna jalan. “Senin tadi (kemarin), kami menurunkan sembilan reklame  yang tidak berizin, salah satu di antaranya adalah baliho dari calon anggota legislatif DPR RI, Moh. Hatta yang roboh di pertigaan jalan Jatinom,” paparnya.

Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Delanggu dan sekitarnya, Minggu (3/11/2013) petang, juga mengakibatkan jatuhnya seorang korban tewas. Ahmad Muslim, 28, warga Dalangan, Dalangan, Tulung, Klaten tewas setelah tertimpa pohon saat melintas di jalur jalan DPU, Delanggu-Polanharjo, tepatnya yang melintasi wilayah Desa Mendak, Kecamatan Delanggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya