SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang (JIBI/Solopos/Dok)

Angin kencang Karanganyar mengakibatkan dua pohon besar tumbang.

Solopos.com, KARANGANYAR-Dua pohon berusia puluhan tahun di pinggir Jl. Kebakkramat-Tasikmadu, Karanganyar, tepatnya di Desa Nangsri, Kebakkramat, tumbang disapu angin kencang, Kamis (29/9/2016) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Beruntung tidak ada pengguna jalan yang lewat saat dua pohon berdiameter sekitar 0,5 meter itu ambruk sekitar jam 17.00 WIB. Butuh waktu sekitar jam untuk mengevakuasi pohon dari jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat dihubungi Espos melalui ponsel, Jumat (30/9/2016), mengatakan tak ada korban jiwa atau luka dalam musibah itu.

“Tidak ada korban. Hanya arus kendaraan sempat dialihkan lewat jalan-jalan kampung karena pohon melintang jalan. Tapi untuk truk tetap tidak bisa lewat, harus memutar balik,” tutur dia.

Nugroho menjelaskan pihaknya mengirim enam personel untuk menyingkirkan pohon dari jalan. Personel BPBD dibantu polisi dan warga menggunakan gergaji mesin untuk mengevakuasi pohon.

“Yang ambruk pohon trembesi dan mahoni, usianya sudah puluhan tahun. Diameternya juga lumayan besar. Ambruk karena ada angin kencang, akar tidak kuat menahan lalu roboh,” imbuh dia.

Lebih lanjut Nugroho mengaku sudah mengeluarkan surat edaran (SE) kewaspadaan dini bencana alam, yang ditujukan para camat. Camat diminta mensosialisasikan ke kades dan lurah.

“Kami sudah surati camat-camat. Terkait sudah masuk musim penghujan, kewaspadaan dini terhadap bencana harus ditingkatkan, mulai dari banjir, angin kencang, dan tanah longsor,” kata dia.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, melalui Kapolsek Kebakkramat, AKP Lukman Tri Nofianto, saat dihubungi Espos melalui ponsel mengatakan penyebab pohon tumbang yaitu terjangan angin kencang di sekitar lokasi kejadian.

Beruntung angin kencang tak sampai merusak atap bangunan SMAN Kebakkramat yang terletak tak jauh dari lokasi pohon tumbang. “Hanya dua pohon tumbang, tidak sampai ada kerusakan sekolah, rumah warga, atau instalasi publik lainnya,” Lukman menerangkan.

Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo, meminta BPBD, sukarelawan, camat, kades dan lurah, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam. Apalagi BMKG Jawa Tengah (Jateng) memprediksi akan turu hujan lebat tiga hari ini.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengakui banyak sekali titik rawan bencana longsor di lereng Gunung Lawu. “Jumlah lokasinya bisa lebih dari 100 titik. Cukup banyak. Kita kalau harus menyediakan EWS seluruhnya juga terlalu berat,” dia menerangkan.

Selain tanah longsor, menurut Rohadi, bencana banjir juga patut diwaspadai, utamanya di daerah aliran sungai. Pengurus rukun tetangga (RT), rukun warga (RW) dan kepala dusun (kadus) diminta pro aktif memantau wilayah bila hujan deras mengguyur lama.

“Bencana kebakaran juga mengintai, termasuk di kawasan hutan, saat musim kemarau yang panas. Kami harap pemangku wilayah mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan. Imbau warga tak membakar kayu kering atau sampah di hutan,” seru dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya