SOLOPOS.COM - Petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta terpaksa memotong pohon kenari berusia lebih dari 75 tahun yang retak akibat tiupan angin kencang di ujung barat Jalan Koesbini, Yogyakarta, Kamis (10/1/2013). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas 1 Yogyakarta mengeluarkan menyampaikan informasi peringatan dini terhadap cuaca dan iklim ekstrim akan adanya aktifitas monsun Asia yang menguat dan Badai Tropis Narelle maka DIY akan berpotensi agin kencang hingga berkecepatan 65KM/Jam dan gelombang tinggi di perairan selatan DIY mencapai 2-4 Meter dari tanggal 11-17 Januari. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta terpaksa memotong pohon kenari berusia lebih dari 75 tahun yang retak akibat tiupan angin kencang di ujung barat Jalan Koesbini, Yogyakarta, Kamis (10/1/2013). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas 1 Yogyakarta mengeluarkan menyampaikan informasi peringatan dini terhadap cuaca dan iklim ekstrim akan adanya aktifitas monsun Asia yang menguat dan Badai Tropis Narelle maka DIY akan berpotensi agin kencang hingga berkecepatan 65KM/Jam dan gelombang tinggi di perairan selatan DIY mencapai 2-4 Meter dari tanggal 11-17 Januari. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

SLEMAN—Angin kencang yang berlangsung dari Kamis (9/1/2013) siang hingga sore hari menyebabkan jaringan listrik di daerah Cangkringan padam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Angin kecang juga membuat puluhan pohon roboh, diantaranya ada melintang di tengah jalan utara jembatan Tulung Kalasan dan satu pohon besar melintang di atas sungai Opak. Angin kencang membuat pohon diwilayah Cangkringan, Ngeplak, dan Kalasan roboh.

Angin kencang mengakibatkan pohon robuh dan menimpa satu unit jaringan listrik yang terletak di utara Dinas Perikanan wilayah Cangkringan. Akibatnya, jaringan listrik rusak dan membuat listrik sebagian daerah Cangkringan padam.

Kepada JIBI/Harian Jogja, Kamis (10/1) Suroto, Relawan Jogja Timur (RJT) mengatakan jika aparat dan perangkat desa sedang mengupayakan untuk membenai jaringan listrik yang terputus akibat tertimpa pohon. Sedangkan untuk pohon – pohon lainhya yang tumbang, masih dalam kondisi yang aman.

“Sampai saat ini, kami masih berkoordinasi dengan pihak PLN dan warga, agar listrik dapat hidup,” kata Suroto, Kamis (10/1) sore di Cangkringan, Sleman.

Angin kencang juga merobohkan pohon berukuran besar yang melintang di atas sungai Opak. Kejadian ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Hanya saja, pohon besar, membuat arus sungai sedikit terganggu.

“Untuk pohon besar di atas sungai Opak rencananya baru akan kami benahi besok. Sekarang kondisinya sudah malam sehingga tidak memungkinkan untuk dibenahi,” tambahnya.

Sedangkan di wilayah Kalasan, satu pohon roboh diatas badan jalan, tepatnya di utara jembatan Tulung Kalasan, Sleman. Dalam kejadian ini, satu pohon sengon yang rubuh tidak menelan korban jiwa. Hanya saja, akses jalan sempat terhambat. Beberapa ajam setelah pohon roboh, warga sekitar sudah membersihkannya.

Rahmat Afandi, pengedara motor yang sedang melintas mengatakan jika kondisi angin hingga sore ini sudah mulai membaik. Namun, ia tetap waspada jikalau terjadi angin lagi, yang membuat pohon rubuh.

“Naik motornya hati – hati kalau ada angin, agar bisa lebih waspada,” kata Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya