SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Solopos.com, SLEMAN — Beberapa hari terakhir bencana angin kencang dan banjir menerjang sejumlah daerah di DI Yogyakarta. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut bencana alam ini terjadi karena terjadi banyak pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) yang diakibatkan udara hangat di sekitar Gunung Merapi.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogja, Warjono, mengatakan pembentukan awan Cb tersebut memang kerap terjadi saat peralihan musim atau pancaroba. Kondisi itu menyebabkan hujan akan turun dengan intensitas hujan disertai angin dan petir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembentukan awan Cb ini juga biasa terjadi selama musim hujan. Proses ini hal biasa terjadi. Kalau di musim hujan ada pertumbuhan awan Cb yang berdampak pada hujan lebat dengan potensi longsor,” katanya, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Jogja, Pohon Beringin di Alun-alun Utara Tumbang

Pria yang akrab disapa Jojo itu menyampaikan pertumbuhan awan Cb ini bisa dilihat. Ketika pertumbuhan awan Cb terjadi di wilayah kanan dan kiri lerang Gunung Merepai, seperti Turi dan Prambanan, maka akan terjadi hujan, angin, dan petir. Termasuk potensi terjadinya hujan es.

“Kalau siang menjelang sore, potensi hujan lebat berada di wilayah lereng Merapi. Kalau malam hari yang diwaspadai bagian selatan. Termasuk di pagi hari, seperti di Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo,” jelasnya.

Jojo mencontohkan wilayah Temon, Kabupaten Kulonprogo, dan Prambanan, Kabupaten Sleman yang sebagian wilayahnya tergenang banjir akibat terjadi intensitas hujan yang tinggi. Potensi cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga Mei mendatang.

Baca Juga: Angin Kencang Hantam Sleman, 1 Orang Terluka dan Sejumlah Titik Rusak

“Padahal hujan tidak terlalu lama, tepi banyak [merata]. Bayangannya, kapasitas botol minuman hanya 5 mili kemudian diberi ribuan ton air, tentu akan meluap,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan hujan deras diertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (1/4/2022) menyebabkan dampak pohon tumbang di sejumlah titik. Salah satunya di wilayah Kalasan.

“Pohon tumbang mengahalangi akses jalan,” jelas dia.

Dia berharap agar masyarakat tetap mewaspadai potensi bencana di sekitarnya selama musim pancaroba terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya