SOLOPOS.COM - Anggota Komisi II DPRD Solo, Trihono Setyo Putro (kiri), saat diwawancarai wartawan di Gedung DPRD Solo, Selasa (18/1/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Rencana penataan selter pedagang kaki lima atau PKL kawasan Stadion Manahan Solo untuk menyongsong event internasional Piala Dunia U-20 mendapat dukungan dari anggota DPRD.

Termasuk penataan kawasan selter PKL yang berkonsekuensi pindahnya mereka untuk sementara ke lokasi lain secara mandiri. Namun Pemkot Solo diminta mengembalikan para PKL itu ke kawasan Stadion Manahan seusai penyelenggaraan event internasional itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendapat tersebut disampaikan anggota Komisi II DPRD Solo, Trihono Setyo Putro, saat diwawancarai wartawan di kantornya, Selasa (18/1/2022). Politikus PDIP itu menilai Stadion Manahan potensial dikembangkan sebagai bagian dari sport tourism Solo.

Baca Juga: Selter Manahan Solo akan Dibongkar demi Piala Dunia U-20, Pindah ke Mana?

“Ya kalau saya terkait penataan PKL atau selter Stadion Manahan, bagaimana pun juga Manahan itu bisa menjadi sport tourism untuk wahana tujuan wisata di Solo yang geliatnya bisa meningkatkan PAD dan pertumbuhan ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.

Trihono mengatakan event internasional seperti Piala Dunia U-20 digelar dengan tenggat waktu atau tidak terus menerus dalam waktu lama. Sehingga ia berharap setelah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 usai, PKL bisa kembali ke lokasi semula.

“Ketika ada event internasional dengan peraturan statuta FIFA terkait Piala Dunia U-20, tentu ada tenggat waktunya. Ketika memang aturannya seperti itu untuk menjual nama Solo, its okay. Kita bisa beri pengertian pelaku usaha di sana,” terang Trihono.

Baca Juga: Selter PKL Manahan Solo Ditata Tahun Ini, Jadi Dibangun 2 Lantai?

Mencuat Sejak 2019

Trihono lantas membandingkan kawasan stadion atau pusat olahraga di daerah lain yang pernah ia datangi selama ini. “Ketika itu sudah selesai, ya wis lah kita kembalikan. Saya tanya, ada enggak tempat wisata yang tidak ada tempat penunjang untuk sarpras yang bersifat kayak konsumsi makanan, jual suvenir. Pasti semuanya rata-rata ada tempat seperti itu,” imbuhnya.

Ihwal detail rencana penataan selter kawasan Stadion Manahan Solo, Trihono mengaku belum tahu. Namun menurutnya rencana penataan itu sebenarnya sudah mencuat sejak 2019. Saat itu yang disebutkan hanya rencana penataan kawasan selter PKL di barat stadion.

“Kalau kita mau bicara Stadion Manahan sebagai salah satu sport tourism, tempat tujuan, ya UMKM harus tetap ada di sana. Apalagi UMKM menjadi salah satu visi Mas Wali untuk diangkat. Kalau memang UMKM nya belum cukup dan belum standar, ya tinggal infrastruktur, sarana dan prasarananya diperbaiki bersama,” katanya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Mundur: PKL Manahan Aman, PKL Kota Barat Pindah Sementara

Sebagaimana diinformasikan, wacana penataan selter PKL kawasan Stadion Manahan Solo kembali mencuat awal tahun ini. Selama penataan, sesuai kesepakatan antara Pemkot dengan pedagang, nantinya pedagang akan pindah sementara ke lokasi lain secara mandiri.

Kawasan sekitar Stadion Manahan akan ditata dan dilengkapi jalur pedestrian dan ruang terbuka hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya