SOLOPOS.COM - Anggota DPR RI Dr Evita Nursanty saat sosialisasi, BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional, Sabtu (18/12/2021). (Solopos.com/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran sangat strategis sebagai kepanjangan tangan pemerintah sekaligus menjadi lokomotif untuk menjalankan berbagai program dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hal itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr Evita Nursanty saat sosialisasi, BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional, di Purwodadi, Grobogan, Sabtu (18/12/2021).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“BUMN adalah sebagai motor penggerak yang luar biasa, karena menarik roda ekonomi berputar. Itu sebabnya pada masa pandemi ini peran BUMN sangat ditunggu-tunggu bagi pemulihan ekonomi nasional,” kata Evita.

BUMN lanjut Evita, memiliki kekuatan sepertiga ekonomi nasional antara lain melalui pengeluaran operasional dan capital expenditure yang mendorong konsumsi dan investasi. Apalagi BUMN memiliki total aset yang sangat besar yaitu Rp9.295 triliun. Aset ini jauh lebih besar dibandingkan aset super holding company Temasek asal Singapura dan Khazanah dari Malaysia.

Baca juga: Waduh! 12.000 Anak Jateng Positif Covid-19, Paling Banyak di Solo

BUMN juga memiliki infrastruktur yang sangat besar di berbagai bidang dan menjangkau mancanegara, pelosok daerah dan pulau terluar. Bahkan selama 10 tahun terakhir BUMN berkontribusi sebesar Rp3.282 triliun kepada negara dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pajak.

Menurut anggota DPR RI dari dapil Jateng III, sebagai badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah, BUMN berperan sebagai agent of value creator dan agent of development. Sebagai agent of value of creator, BUMN diharapkan mampu memberikan kontribusi keuntungan ke negara.

“Lalu sebagai agent of development, BUMN diharapkan berkontribusi kepada pembangunan nasional. Termasuk dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Evita Nursanty.

Baca juga: Terisolir, Kampung Tirang Tegal Cuma Dihuni 12 KK

Dikatakan Evita, sesuai PP No.23 Tahun 2020, Program PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga menjalankan program PEN. Sebagai respons atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya UMKM.

Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19. Untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat ‘memperpanjang nafas’ UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian Indonesia.

“Disinilah peran penting BUMN yang kemudian menjalankan berbagai proyek untuk perbaikan ekonomi kita. Mulai dari proyek infrastruktur, perintisan usaha, penyaluran bantuan melalui Himbara. Penyediaan vaksin dan obat-obatan terkait Covid-19 melalui BUMN farmasi, program 35 Gigawatt hingga bantuan biaya listrik, dan lainnya,” tutur Evita.

Baca juga: 139.208 Anak di Grobogan Jadi Target Vaksinasi Covid-19

Kontribusi BUMN sebagai lokomotif pemulihan ekonomi nasional ini akan menumbuhkan kembali kepercayaan para pelaku bisnis dan ekonomi maupun masyarakat. Bahwa pemerintah serius dalam pemulihan ekonomi. Kontribusi ini juga sebagai wujud nyata sinergi dan kolaborasi BUMN sebagai kepanjangan tangan pemerintah dengan berbagai lembaga baik pemerintah pusat, daerah dan swasta.

“Saya juga mendorong agar masyarakat terus memberikan dukungan kepada BUMN untuk terus berkembang, sehingga peranannya sebagai lokomotif kemajuan perekonomian Indonesia semakin terwujud ke depan,” begitu Evita Nursanty.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya