SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA-Anggota Komisi IX DPR Herlini Amran memprotes gebrakan awal kepemimpinan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang meningkatkan kampanye penggunaan kondom.
Padahal, lanjutnya, semestinya pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan komprehensif terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja usia di bawah 15 tahun. Menurut Herlini, hal itu dikarenakan program kesehatam reproduksi wanita masih 11,4% pada 2011, jauh dari target yang dicanangkan sebesar 65%.
”Kami sangat menyesalkan program Menteri Kesehatan untuk menyosialisasikan penggunaan kondom bagi kelompok seks berisiko, termasuk kepada remaja dan masyarakat,” ujarnya, Selasa (19/6).
Herlini menambahkan, program itu sama artinya dengan pemerintah melegalkan seks bebas atau zina dengan alasan menyosialisasikan penggunaan kondom. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi membuat gebrakan di awal masa kerjanya dengan rencana meningkatkan kampanye penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko.
Kelompok lainnya termasuk remaja dan masyarakat untuk mencegah kehamilan berisiko juga menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta orang remaja setiap tahunnya.  Menurut Herlini, kampanye penggunaan kondom selaras dengan MDG’s pada poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
Dia menuturkan kunci menurunkan angka aborsi pada remaja itu bukan dengan memudahkan penggunaan kondom, tapi yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi program kesehatan reproduksi dan kampanye larangan sex bebas di luar nikah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya