SOLOPOS.COM - Anggota Komisi IV DPR RI yang juga Ketua DPP PKB Bidang Luar Negeri, Luluk Nur Hamidah, mengisi acara Bimbingan Teknis Komoditas Sayuran dan Tanaman Obat Strategis di Hotel Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Minggu (19/6/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Luar Negeri, Luluk Nur Hamidah, yang juga anggota DPR RI, melihat manuver Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menemui Prabowo Subianto, baru-baru ini, patut dihargai atau diapresiasi.

Dari manuver itu bisa diartikan Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, menyediakan diri untuk berdialog atau membangun gagasan bersama dalam konteks kebangsaan. Lebih dari itu, pimpinan parpol harus menyiapkan agenda-agenda perubahan yang diusung bersama.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Jangan sampai parpol yang dibangun capai-capai, ada keringat yang diperas begitu banyak dari para kader, air mata, semua yang tertumpah untuk membesarkan partai, menjaga partai, tapi ujug-ujug justru ditikung,” ujarnya di sela-sela Bimbingan Teknis Komoditas Sayuran dan Tanaman Obat Strategis di Solo, Minggu (19/6/2022) siang.

Anggota DPR RI itu mencontohkan penikungan parpol oleh figur itu tidak ada kaitannya dengan kerja-kerja politik melalui parpol. Bila itu terjadi, ia menilainya sebagai situasi dan kondisi yang tidak sehat.

Sebab, menurutnya, fungsi parpol jelas yaitu tentang kekuasaan, dari menyiapkan, mengganti atau mengisinya. “Maka siapa pun orangnya kalau mau ya sudah, masuk saja ke jalur politik, berproses dari sekarang, dan menangkan dukungan itu dari internal parpol masing-masing,” terangnya.

Baca Juga: Prihatin Minyak Goreng, Politikus PKB Serukan DPR Lawan Mafia Pangan

Demokrasi Akuntabel

Luluk menambahkan hal itu menjadi penting untuk mengurangi upaya deparpolisasi. Seolah-olah parpol itu enggak penting, cukup dipinjam saja.

Luluk menilai pihak-pihak yang tidak menghargai parpol dan melihat parpol hanya sebagai alat yang bisa dipinjam sementara itu adalah orang yang berpikiran sesat. Sebab menurutnya parpol bekerja untuk memastikan demokrasi berlangsung secara akuntabel.

Masyarakat tahu jajaran pengurus parpol, sumber dana, dan ada pertanggungjawabannya. “Parpol itu penting, harus kuat. Sekarang waktunya pimpinan parpol saling mendekat, saling merapat, bukan malah saling menjauh,” tegasnya.

Baca Juga: Politikus PKB Soloraya Geregetan RUU Kekerasaan Seksual Berjalan Lambat

Anggota DPR RI dari PKB itu menilai perlu adanya ruang evaluasi bersama antarpimpinan parpol terkait berjalannya demokrasi di Tanah Air. Salah satu materi penting evaluasi yakni terkait munculnya figur-figur yang seolah dominan di luar parpol.

Kondisi itu terjadi apakah karena parpol tidak mampu melahirkan figur pemimpin yang jagoan atau karena faktor lain.

“Atau ini ada kerja-kerja tim kreatif di luar yang memunculkan figur-figur yang tiba-tiba [muncul], seolah-olah memiliki elektabilitas tinggi, tapi enggak punya basis, enggak punya persyaratan untuk menuju ke sana,” sambung Luluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya