SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada (JIBI/Antara)

Solopos.com,SOLO -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan Pemkot sudah tidak punya uang untuk menambah anggaran Pilkada Solo 2020 yang diperkirakan membengkak Rp10,1 miliar.

APBD Kota Solo tahun ini sebagian telah dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Di saat yang sama, pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diinformasikan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo memperkirakan butuh tambahan anggaran sekitar Rp10,1 miliar. Duit senilai itu untuk penerapan protokol kesehatan guna mencegah persebaran Covid-19 di semua tahapan Pilkada.

Warga Ngerangan Klaten Kecolongan, Pemakaman Pasien Covid-19 Langgar Prosedur

Rudy, sapaan akrabnya, menyebut saat ini Pemkot sedang kesulitan finansial. Dia pun tidak tahu harus mencari dana dari mana untuk mencukupi kebutuhan anggaran Pilkada Solo 2020 yang membengkak tersebut.

Bahkan, saat ini untuk biaya listrik, premi BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan air PDAM pun Pemkot kini harus berutang. “Kami enggak punya uang kok. APBD Perubahan juga enggak ada. Bayar BPJS saja utang, listrik utang, telepon, PDAM juga. Semua itu akan kami lunasi maksimal 30 Januari 2021,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (3/6/2020).

Tak Diutak-Atik

Untuk anggaran Pilkada 2020, Rudy mengatakan sudah tersedia senilai Rp21 miliar. Dana itu tak diutak-atik saat Pemkot melakukan rasionalisasi guna penanggulangan Covid-19 sesuai surat edaran (SE) dari pemerintah pusat.

Dikeluhkan Kerap Dipakai Judi dan Prostitusi, 12 Lapak PKL di Nusukan Solo Dibongkar

Rudy mengaku belum berkoordinasi dengan KPU terkait kebutuhan anggaran Pilkada Solo 2020 yang menggunakan protokol kesehatan tersebut. Hal itu termasuk memperkirakan sumber dana guna mencukupi permintaan tambahan anggaran di KPU itu.

"Ya enggak ngerti [sumber dana dari mana]. Belum ada koordinasi dengan KPU. DPRD juga pasti enggak bisa menaikkan juga," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Solo memperkirakan butuh tambahan anggaran sekitar Rp10,1 miliar jika Pilkada Solo jadi digelar 9 Desember 2020 mendatang.

Satpam Cantik di Sragen Hilang: Selasa Pagi Pamit Kerja, Sampai Rabu Siang Tak Pulang

Penambahan anggaran untuk penerapan protokol kesehatan guna mencegah persebaran Covid-19 di semua tahapan pilkada. Penjelasan itu disampaikan Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, saat diwawancarai wartawan via telepon, Selasa (2/6/2020).

“Ada penambahan anggaran karena kesepakatannya harus menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Kami sudah rapat, kami sudah menghitung tambahannya berapa. Tapi ini juga belum fix. Sementara [tambahannya] Rp10,1 miliar,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya