SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintasi area pelaksanaan pembangunan flyover Purwosari, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (9/2/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan flyover atau lintas atas Purwosari Solo terus berjalan di tengah pandemi virus Corona. Hingga 19 April 2020 kemarin, capaian proyek senilai Rp104 miliar tersebut menyentuh 23 persen. Kendati begitu, proyek bisa dihentikan sewaktu-waktu apabila pelaksana mendapati tiga kondisi.

Pertama, daerah tempat proyek itu berada di zona merah persebaran Corona, kedua, penetapan status kejadian luar biasa (KLB) dan tanggap darurat, dan ketiga apabila ada tenaga kerja kontruksi (TKK) proyek yang terdata sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan/atau terkonfirmasi positif Corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sehari Sebelum Larangan Mudik, Pemudik Tiba Di Wonogiri Melonjak Drastis

Jika ketiga kondisi terjadi, maka proyek harus dihentikan selama minimal 14 hari. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jawa Tengah, Alik Mustakim, mengatakan, Solo sudah dalam kondisi pertama dan kedua.

Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan, proyek terus dilanjutkan dengan pembatasan jam kerja dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. “Kondisi kesehatan TKK kami pantau dan orang luar tidak boleh masuk area proyek,” kata dia, dihubungi Solopos.com, Rabu (22/4/2020).

Stasiun Purwosari Solo Kini Hanya Layani Perjalanan KA Prameks & Angkutan Barang

Kendati terus berjalan, proyek tersebut belum tentu rampung 100 persen pada akhir tahun. Hal itu dikarenakan, anggaran yang dipacak untuk flyover Purwosari Solo mengalami relaksasi.

Dari total Rp104 miliar, pemerintah pusat memangkas 30 persennya untuk penanganan Covid-19. Otomatis, anggaran yang dilepas berada di angka Rp70 miliar. Sisa anggaran bakal dilanjutkan pada tahun depan.

“Pusat mempersilakan kami mengatur teknis lapangan. Apakah pembangunan diteruskan hingga 100 persen atau tetap di angka 70 persen, tergantung pendanaan dari kontraktor. Harapan kami, pada akhir tahun flyover bisa difungsikan meski tidak 100 persen,” jelas Alik.

Situasi Covid-19 Indonesia 24 April: Positif Tambah 436 Jadi 8.211, Pasien Sembuh Tembus 1.000 Orang

Dirampungkan 85%

Dia memaklumi apabila nantinya kontraktor hanya bisa merampungkan pekerjaan sampai 70-85 persen. Hal itu dikarenakan mereka memiliki sejumlah proyek lain yang masih harus dikerjakan. Terlebih, bukan tidak mungkin anggaran untuk proyek-proyek lain itu juga mengalami relaksasi.

“Di Bina Marga, bidang kami, refocusing anggarannya mencapai Rp17,3 triliun. Artinya, banyak proyek yang dimolorkan anggarannya sampai tahun depan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya