SOLOPOS.COM - Agus Fathur Rachman (Solopos/dok)

Solopos.com, SRAGEN--Belanja tidak langsung dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 Kabupaten Sragen direncanakan naik Rp129,1 miliar.

Pembengkakan tersebut berasal dari pertambahan belanja pegawai sebesar Rp62,8 miliar, belanja hibah Rp33 miliar, belanja bagi hasil Rp533 miliar, belanja bantuan keuangan Rp30,4 miliar, dan belanja tak terduga Rp3,2 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, dalam rapat paripurna DPRD dengan agenda pembacaan pengantar nota keuangan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sragen, Senin (21/7/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati menyampaikan belanja tidak langsung dalam APBD 2014 dianggarkan Rp1,08 triliun. Namun anggaran yang sama direncanakan naik menjadi Rp1,21 triliun. Kenaikan juga terjadi pada pos belanja langsung.

Belanja langsung dalam APBD 2014 ditetapkan Rp484.460.323.000. Sedangkan dalam APBD perubahan 2014 direncanakan sebesar Rp625.132.211.000, naik Rp140.671.888.000 atau 29,04 persen. Kenaikan berasal dari pertambahan belanja pegawai Rp2,9 miliar, belanja barang dan jasa Rp74,3 miliar, serta belanja modal Rp63,370 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, menjelaskan belanja pegawai dalam APBD 2014 sebesar Rp700 miliar atau 67 persen dari nilai APBD. Peningkatan belanja pegawai karena ada pembayaran gaji ke-13 dan penyesuaian peningkatan gaji tujuh persen. Dia meminta seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Sragen meningkatkan kinerja seiring peningkatan belanja pegawai.

“Selama ini kami sudah berusaha meningkatkan kinerja. Tapi memang terbatas  tenaga medis di daerah. Keterbatasan tenaga medis ini yang membuat tak optimal,” kata dia.

Terpisah, Ketua Forum Masyarakat (Formas) Sragen, Andang Basuki, mengatakan selama ini belanja tak langsung dan belanja pegawai selalu meningkat. Dia menyayangkan peningkatan belanja pegawai tidak diikuti peningkatan kinerja. Utamanya, dia melanjutkan, dalam bidang pelayanan publik.

Andang menyoroti masih terlalu besarnya anggaran belanja pegawai Pemkab Sragen. Padahal masyarakat tidak merasakan langsung dari tingginya anggaran tersebut. “PNS masih bekerja biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dalam pelayanan publik. Seharusnya manajemen diubah,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya