SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dana (Dok/JIBI/Bisnis)

 Ilustrasi Dana (Dok/JIBI/Bisnis)


Ilustrasi Dana (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI–Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Wonogiri selalu tersisa. Tahun 2012 misalnya, dana tersebut sisa lebih dari Rp1 miliar dan harus diluncurkan pada tahun 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterbatasan sasaran penyaluran dana sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.07/2009 membuat DBHCHT yang jumlahnya berlimpah tidak bisa disalurkan untuk menambah urusan wajib pemerintah daerah, seperti masalah sosial, lingkungan hidup, ketahanan pangan, dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Suharno, saat ditemui Solopos.com, seusai mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri, Senin (28/10/2013). Suharno menjelaskan tahun ini Pemkab menerima DBHCHT senilai lebih dari Rp5 miliar pada APBD 2013. Dari jumlah itu, lebih dari Rp4 miliar sudah terserap dan hanya Rp400-an juta yang hingga saat ini belum terserap.

“Dalam APBD Perubahan 2013 ada tambahan Rp400-an juta, sehingga masih ada Rp880,5 juta yang belum terserap. Nah, yang belum terserap itu yang dibagikan untuk beberapa SKPD. Dan, pembagiannya tidak asal, tapi sesuai aturan PMK. Tidak semua sektor bisa dapat kucuran dana itu, maka wajar kalau nyaris setiap tahun ada DBHCHT yang tersisa,” terang Suharno.

Dia juga membantah anggapan DPRD bahwa beberapa SKPD yang semestinya jadi sasaran DBHCHT tidak mendapat dana. SKPD seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) sudah mendapat dana pada APBD 2013 dan sudah tidak sanggup menerima tambahan. Sebagai contoh, KLH Wonogiri menerima Rp280 juta dari APBD 2013.

Kepala KLH Wonogiri, Sri Wahyu Widayato, mengakui pihaknya sudah menerima DBHCHT pada APBD 2013 senilai Rp280 juta. Memang, Wahyu membenarkan, ada tambahan dana yang akan disalurkan pada APBD Perubahan 2013. Namun, dia pilih tidak menyerap tambahan dana itu. “Pertimbangan kami jumlah dana yang kami terima sudah maksimal dan kalau ada tambahan lagi justru kami khawatir tidak bisa menyerap. Makanya, kami pilih tidak menerima saja,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya