SOLOPOS.COM - BMW Astra ikut mendukung Ekpedisi Pendidikan 2022 Solopos Media Group (SMG) bersama Epson, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Universitas Terbuka (UT), Institut Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah, dan Yayasan Pendidikan Djamaatul Ikhwan. (Tri Wiharto/Solopos)

Banner Ekspedisi Pendidikan

Solopos.com, JOGJA — Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan alokasi anggaran untuk bahan riset yang didistribusikan langsung ke Pusat Riset senilai Rp272 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total anggaran BRIN senilai Rp6,096 triliun yang berasal dari lima entitas utama riset sebelumnya. Penjelasan itu disampaikan Handoko, sapaan akrab Kepala BRIN, dalam siaran pers No. 014/SP/HM/BKPUK/I/2022 tertanggal 7 Februari 2022.

Penjelasan tersebut menjawab interprestasi yang kurang pas dari beberapa kalangan yang beranggapan anggaran riset di Indonesia pascaintegrasi BRIN turun.

Handoko menjelaskan anggaran BRIN masih berasal dari lima entitas utama riset sebelumnya, yakni BATAN, LIPI, BPPT, LAPAN, dan Kemenristek dengan total anggaran Rp6,096 triliun. Anggaran tersebut, ujar dia, bersumber dari rupiah murni SBSN, penerimaan negara bukan pajak, dan pinjaman luar negeri.

Baca Juga: Ekspedisi Pendidikan 2022: Memotret Inovasi di Tengah Badai Pandemi

“Anggaran yang langsung diterima Pusat Riset itu memang tidak besar, yakni hanya Rp272 miliar tetapi jangan lupa anggaran itu hanya untuk membeli bahan riset, tidak untuk yang lain, seperti raker, rakor, gaji pegawai, bayar listrik, dan lainnya,” jelas Handoko.

Dia menerangkan banyak pendapat bahwa anggaran riset menjadi turun mengingat selama ini anggaran yang diterima lembaga riset itu hanya untuk riset. Nyatanya di dalam anggaran tersebut, ujar dia, juga terdapat banyak komponen lain, seperti gaji pegawai, biaya operasional, dan lainnya.

Selain anggaran untuk belanja bahan riset, Handoko mengatakan ada anggaran yang dikelola Deputi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi senilai Rp188 miliar. Anggaran itu, jelas dia, dimanfaatkan untuk membiayai research assistant, profesor tamu, postdoc, yang selama ini tidak bisa dilakukan.

Dia melanjutkan anggaran yang dikelola Deputi Bidang Infrastruktur, Riset, dan Inovasi senilai Rp2,168 triliun yang digunakan untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur keperluan riset. Kemudian untuk anggaran di Deputri Fasilitas Riset dan Inovasi senilai Rp189 miliar.

Baca Juga: 5 Hari Jelajah 4 Kota Melihat Pembuktian Inovasi Insan Pendidikan

Dia menerangkan anggaran itu digunakan untuk memberi fasilitas kepada para periset untuk melakukan kegiatan risetnya dengan memanfaatkan fasilitas riset milik BRIN.

“Ada juga anggaran Rp650 miliar untuk hibah prioritas riset nasional dan riset Covid-19. Semua hibah itu dibuka dengan sistem kompetisi terbuka untuk semua pihak, termasuk kampus dan industri,” katanya.

Handoko melanjutkan ada lagi Rp250 miliar di Sekretariat Utama untuk anggaran operasional yang digunakan untuk bayar listrik, Internet, berlangganan jurnal, dan ulititas lainnya. Dia mengatakan ada alokasi Rp2,25 triliun untuk belanja pegawai (gaji dan tunjangan) di sivitas BRIN.

“Dengan sistem yang sekarang kami memiliki daya belanja yang tinggi. Membeli alat pendukung riset dengan harga Rp150 miliar pun bisa,” ujarnya.

Baca Juga: Wow! Ada Kentungan dan Kaligrafi Buatan 1930-an di SD DJI Solo

Riset dan inovasi dalam dunia pendidikan menjadi hal utama yang akan dieksplorasi Ekspedisi Pendidikan 2022 yang dilakukan oleh Tim Solopos Media Group.

Selama perjalanan lima hari di empat kota (Solo, Jogja, Jakarta, dan Surabaya), tim Ekspedisi Pendidikan 2022 dijadwalkan juga mengadakan sesi wawancara dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai pengatur institusi pendidikan di Tanah Air untuk mengungkap upaya pemerintah melahirkan lembaga pendidikan berkualitas.

Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang ketangguhannya diuji selama pandemi Covid-19. Ekspedisi Pendidikan 2022 akan memotret ketangguhan insan pendidikan yang ditandai dengan lahirnya sejumlah karya inovasi yang di antaranya menjadi penggerak recovery.

Ekpedisi Pendidikan 2022 juga didukung oleh Epson, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Universitas Terbuka (UT), Institut Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah, Yayasan Pendidikan Djamaatul Ikhwan, dan BMW Astra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya