SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN -- Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, diwacanakan bebas dari kekeringan setelah mengandalkan pasokan sumber air bersih dari Bebeng di Cangkringan, Sleman. Pasokan air itu lancar menyusul rampungnya program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) pada 2019.

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, mengatakan pembangunan sambungan air bersih dari Bebeng itu dilakukan menggunakan dana APBD Klaten dan dana desa. Dana dari APBD senilai Rp800 juta sedangkan dana desa Rp200 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"September 2019 itu semua pekerjaan sudah selesai baik pembangunan bak instalasi serta jaringan ke rumah tangga," kata Jainu kepada Solopos.com, Senin (8/6/2020).

Muncul Klaster Covid-19 Baru di Sukoharjo, Total Ada 7

Melalui program itu hampir semua warga menikmati sambungan air bersih. Dari total 600 keluarga, sekitar 460 keluarga sudah menikmati aliran air dari Bebeng.

"Ada yang satu rumah itu berisi dua keluarga. Sehingga sekitar 90 persen warga di wilayah kami sudah teraliri air bersih," jelas Jainu.

Berkat Pamsimas

Jainu menjelaskan selama lebih dari enam bulan terakhir, aliran air dari Bebeng tak mengalami masalah. Bak penampungan saban hari dipenuhi aliran air bersih. "Sejauh ini tidak ada kendala," urai dia.

Sebelum ada program Pamsimas, warga di wilayah Balerante sudah menikmati aliran air bersih dari Bebeng. Namun, aliran air itu hanya bisa mencukupi kurang dari separuh warga Balerante.

Sementara, warga lainnya mengandalkan pasokan air hujan yang disimpan dalam bak penampungan. Saat kemarau tiba, warga biasa membeli air bersih atau mengandalkan bantuan dari BPBD Klaten. Hampir saban kemarau tiba, Balerante menjadi salah satu desa yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Klaten.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Negatif, Kemiskinan Bisa Melonjak 4,86 Juta Orang

Lebih lanjut, Jainu menuturkan fasilitas penyaluran air bersih dari Bebeng diuji coba untuk kali pertama sepanjang kemarau tahun ini. Jika lancar, Desa Balerante berarti bebas dari ancaman kekeringan. "Kami uji coba pada musim kemarau ini. Kalau bisa lancar, daerah kami aman," tutur dia.

Sementara itu, pemkab sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Status itu berlaku dari 1 Juni hingga 30 November. Pada kemarau 2019, Desa Balerante menjadi salah satu dari 42 desa di sembilan kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Klaten menyusul warga sudah mulai kekeringan.

BPBD sudah menyiapkan anggaran untuk bantuan air bersih. Namun, anggaran untuk bantuan tersebut berkurang dari semula Rp200 juta menjadi 150 juta lantaran sebagian anggaran dialihkan untuk kegiatan penanganan Covid-19. Anggaran itu untuk pengadaan 600 tangki air bersih.

"Kami berencana mengajukan tambahan anggaran Rp90 juta melalui APBD perubahan," jelas Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta.

Too Big To Fail, Pelajaran dari Krisis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya