Solopos.com, SOLO--Bagi sebagian orang, merokok adalah suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan, bahkan ada beberapa orang yang kecanduan hingga dapat menghabiskan belasan batang rokok dalam sehari. Saat ini, usia perokok semakin dini. Banyak anak-anak remaja berusia belasan tahun yang sudah mencoba rokok.
Meski rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang bisa mengganggu peredaran darah, namun tidak menyurutkan sebagian orang untuk tetap merokok. Apalagi bagi mereka yang sudah kecanduan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Nah, berbicara soal efek negatif merokok bagi kesehatan, hasil penelitian dokter Netty Widiandari, Sp. THT, K.L ini bisa jadi peringatan bagi para perokok. Dokter spesialis THT yang berpraktik di Rumah Sakit Triharsi Solo ini meneliti tentang Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Timbulnya Gangguan Pendengaran.
Selesai Mediasi, Status Karyawan RS Marga Husada Wonogiri Kini Jelas
“Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Cruickshanks dkk di mana jumlah batang rokok yang dihisap per tahun berhubungan erat dengan prevalensi kurang pendengaran pada semua sampel yang diteliti,” ujar dokter Netty.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, dokter Netty mengambil sampel 106 orang dengan perincian perokok berat sebanyak 9 orang, perokok sedang 37 orang, dan perokok ringan 60 orang. Usia sampel yang diteliti berkisar 20-60 tahun.
“Hasil penelitian menyatakan ada hubungan antara berat atau ringan merokok dengan Kurang Pendengaran Sensorineural (KPSN) atau penurunan ketajaman pendengaran yang bisa bersifat permanen atau sementara,” lanjut dokter Netty.
Kemenhub Rilis Aturan Bersepeda Di Jalan Raya, 7 Aksesori Ini Wajib Ada Di Sepeda
Bagi Anda yang mengalami gejala gangguan pendengaran, tak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke klinik THT agar bisa segera terdeteksi dan ditangani secara cepat. Klinik THT RS Triharsi memiliki fasilitas dan tenaga dokter berpengalaman yang disediakan untuk memberikan layanan terbaik bagi Anda.