SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berbincang dengan pelaku UMKM saat berkunjung pada penyelenggaraan Solo Art Market (SAM) di jalur pedestrian kawasan Ngarsopura, Jl. Diponegoro, Solo, Minggu (29/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi meminta pelaku UMKM untuk mengajak pelaku usaha lain yang belum mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengajukan pinjaman karena nilai bunga masih 3 persen per tahun.

Selain itu, Presiden Jokowi menyebut masih ada dana KUR Rp185 triliun belum tersalurkan sepanjang 2022. “Sekali lagi UMKM kita harus memanfaatkan KUR, masih Rp185 triliun. Silakan ke BRI dan bank-bank lain yang menyalurkan KUR. Bunganya hanya tiga persen. Mumpung masih tiga persen karena itu dari dana PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional],” kata Presiden Jokowi saat acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan tahun 2022 di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Jokowi menyebut total anggaran KUR pada 2022 Rp373 triliun. Dari jumlah itu baru terealisasi 49 persen. Artinya, masih ada anggaran Rp185 triliun yang dapat digunakan pelaku UMKM. Nilai bunga KUR sebesar tiga persen per tahun karena pemerintah masih memberikan subsidi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bunga tiga persen itu murah banget. Murah karena disubsidi pemerintah. Kalau tidak disubsidi pemerintah bunganya 16 persen. Supaya Bapak, Ibu tahu. Jadi disubsidi pemerintah 13 persen tinggal 3 persen. Tahun depan tidak tahu ada lagi atau tidak. Kalau memiliki anggaran diteruskan, kalau tidak ya duit subsidi untuk ini bukan miliaran tapi triliun,” ujar Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta pelaku UMKM yang hadir mengajak rekan-rekannya sesama pelaku UMKM mengurus NIB.

Baca Juga : Presiden Sebut Rp185 Triliun Dana KUR Bunga 3 Persen Belum Tersalurkan

“Ajak mereka semua pegang NIB. Biar kalau mau ambil kredit di bank mudah. Kalau ada bantuan usaha-usaha mikro dari pemerintah juga mudah ditemukan karena semua pegang NIB. Kalau tidak ada [NIB] mencari ke lapangan juga sulit,” ujarnya.

Ia menegaskan pengurusan NIB gratis tanpa biaya. “Semuanya gratis betul? [NIB] ini kunci pertama berusaha. Izin, harus karena memiliki 65,4 juta UMKM berdasarkan data per 2021 dan kontribusi terhadap perekonomian. PDB [Produk Domestrik Bruto] kita besar sekali, 61 persen. Besar sekali,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, dia sekaligus menampik anggapan bahwa pemerintah tidak mengurus UMKM. Jokowi berpendapat UMKM selain memberikan kontribusi besar kepada ekonomi nasional juga menyerap 97 persen tenaga kerja.

“Jadi bukan terserap di [perusahaan] gede-gede. Ini perlu dicatat. Maaf Pak Arysad [Ketua Kadin], bukan perusahaan besar, tapi perusahaan mikro kecil dan menengah. Per April ini realisasi kredit perbankan Rp1.195 triliun. Untuk KUR dari yang dianggarkan Rp373 triliun tahun ini terealisasi baru 49 persen,” tambah Jokowi.

Dia juga mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus yaitu 5,01 pada kuartal I 2022 dan inflasi juga masih terkendali. “Ini kesempatan bagi Bapak, Ibu untuk melebarkan sayap usaha. Ekspansi usahanya, memperbesar usahnya sehingga memberikan kontribusi ekonomi kepada negara.”

Baca Juga : Erick Thohir Berharap Pembiayaan Perbankan untuk KUR Capai 50 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya