SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ancaman penyakit ISPA menghantui warga yang berada di sekitar TPA Putri Cempo.

Solopos.com, SOLO-Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mewaspadai penyakit inspeksi saluran pernafasan atas (ISPA) menyerang warga di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) DKK, Agus Hufron S.Kep ketika dijumpai di ruang kerjanya, mengatakan penyakit ISPA mengintai warga di sekitar TPA Putri Cempo. Warga rentan terkena ISPA karena asap pekat akibat kebakaran sampah TPA Putri Cempo. DKK, lanjutnya, telah menyiagakan petugas kesehatan di Puskesmas terdekat untuk memantau kondisi warga setempat.

“Sejauh ini belum ada laporan keluhan ISPA. Tapi kami tetap siaga,” kata dia.

Ia juga memastikan stok obat untuk mengatasi penyakit ISPA cukup. Ia hanya mengimbau kepada seluruh warga di sekitar lokasi TPA untuk tak banyak beraktivitas di luar rumah. Hal ini untuk menghindari asap pekat dari kebakaran sampah TPA. Ia pun mengingatkan kepada warga untuk menggunakan masker saat di luar rumah.

“Jangan sampai banyak menghirup asap kebakaran karena bisa mengganggu pernafasan,” kata dia.

Ia mengatakan pasien mengalami gangguan ISPA seiring daya tahan tubuh yang lemah. Ditambah pula musim kemarau panjang tubuh rentan terkena ISPA. Gejala ISPA menyerupai flu biasa karena sama-sama pada saluran pernapasan mulai dari hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Untuk mencegah penyakit ISPA disamping menggunakan masker, warga juga diminta mengonsumsi makanan yang sehat. “Banyak minum, istirahat cukup dan kalau tidak ada kepentingan di luar jangan keluar rumah,” kata dia.

Ia akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan kebakaran sampah TPA Putri Cempo. Koordinasi juga akan dilakukan terkait pembagian bantuan masker untuk warga setempat.

Salah satu warga Jatirejo, Mojosongo, Joko S. Parmin mengaku mulai terganggu dengan asap kebakaran sampah TPA yang kian pekat. Ia bersama warga lainnya mengaku khawatir asap tersebut bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

Dia berharap kebakaran sampah TPA bisa segera teratasi. Ia bahkan siap-siap mengungsi jika kebakaran masih terus terjadi. Ia khawatir kebakaran sampah merembet ke permukiman warga. Mengingat, sampah TPA mudah terbakar lantaran kondisinya kering pada saat musim kemarau.

“Jadi mudah terbakar. Mjudah-mudahan bisa segera padam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya