SOLOPOS.COM - Sopir angkutan kota (angkot) jalur A Palur-Tegalgede Karanganyar tengah menunggu penumpang di kawasan Palur pada Rabu (27/7/2022). (Solopos.com/ Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com KARANGANYAR — Sopir angkutan kota (angkot) rute Palur-Karanganyar menolak wacana aglomerasi transportasi Batik Solo Trans (BST) ke Kabupaten Karanganyar. Mereka mengancam bakal demo jika wacana tersebut direalisasikan.

Salah satu sopir angkot yang menolak BST masuk Kabupaten Karanganyar itu, Joko Gundul. “Saya akan demo kalau itu terjadi. Jangan mematikan nasib kami,” tegas sopir angkot Jalur A itu ketika dijumpai Solopos.com, Rabu (27/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia bersama sopir angkutan lain telah mendengar kabar rencana operasional BST yang akan diperluas ke wilayah Karanganyar kota. Kabar tersebut langsung membuat para sopir angkot Karanganyar khawatir.

Para sopir angkutan jalur A Terminal Palur-Tegalgede Karanganyar ini khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Apalagi ditambah kondisi sekarang yang terjadi penurunan penumpang hingga 70 persen.

“Tiap hari pol hanya lima tangkep (pulang pergi). Dapat uang Rp170.000 saja sudah alhamdulillah. Itu Rp100.000 buat bensin, Rp30.000 setoran dan sisanya buat dibawa pulang buat keluarga,” tutur Joko.

Baca Juga: Gibran Sebut Bupati Karanganyar Tolak BST, Pemkab Langsung Ngetwit Ini

Menurutnya bisnis transportasi tengah lesu sejak lima tahun terakhir. Kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. Sehingga jika BST beroperasi, jelas akan mematikan nasib angkot.

“Kami-kami ini masih punya utang. Kalau tidak ada pendapatan siapa yang melunasi utang itu,” katanya.

Ia meminta Pemkab Karanganyar tak merealisasikan wacana aglomerasi transportasi BST ke Bumi Intanpari. “Saat ini saja kita cari tarikan 20.000 saja sudah susah, lha kalau ditambah jalur BST lagi, nanti anak istri kita makan apa,” sambung Joko.

Protes senada disampaikan sopir angkot lainnya, Yanto. Ia khawatir jika BST sudah beroperasi hingga Karanganyar kota, penumpang bakal beralih ke BST dan tidak mau lagi naik angkot. Apalagi BST digratiskan. Ia keberatan jika angkot dihapus atau tersingkir akibat keberadaan BST di jalur yang sama dengan angkot.

Baca Juga: Dishub Karanganyar Rampungkan Kajian, BST Segera Masuk ke Karangpandan

“Saya hanya mengandalkan pelajar dan pedagang. Bisa-bisa semua penumpang pindah ke BST, saya makan apa?” kata Yanto.

Cuitan Gibran

Sebelumnya, ramai di media sosial Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut Bupati Karanganyar menolak moda transportasi BST masuk ke wilayah Bumi Intanpari. Hal itu disampaikan Gibran membalas cuitan dari pemilik akun @ariefbudiawan7.

Dalam tweetnya itu ia menuliskan, “Mas Gibran saya kemarin tanya tentang bus BST yang rencana akan sampai Karanganyar kapan njih Mas?

Lantas dibalas Gibran, “Rencana itu tidak disetujui bupati karanganyar.”

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat dikonfirmasi menyebut apa yang disampaikan Wali Kota Solo itu tidak benar. “Saya belum pernah dimintai konfirmasi. Apa yang disampaikan Wali Kota Solo itu tidak benar,” ujar Bupati saat dijumpai Solopos.com di rumah dinasnya pada Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Sebagian Warga Karanganyar Ingin BST Sampai ke Kota

Juliyatmono menafsirkan Wali Kota Solo salah menerima informasi tentang hal itu. Pada prinsipnya, Juliyatmono tidak menolak moda transportasi BST masuk hingga ke wilayah Karanganyar.

“Saya sangat senang apalagi untuk masyarakat mendapatkan transportasi yang lebih baik dan nyaman,” tuturnya.

Juliyatmono mengaku tidak pernah mempersoalkan operasional BST masuk ke wilayah Karanganyar. Apalagi selama ini BST juga sudah melintas di Karanganyar, yaitu melintas di wilayah Palur dan Colomadu. “Kalau yang sampai Karanganyar kota kan belum ada tawaran. Masak ditolak,” akunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya