SOLOPOS.COM - Keluarga almarhum pengusaha Akidi Tio menyumbangkan bantuan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA– Keluarga pengusaha Akidi Tio menjadi perbincangan masyarakat luas dalam beberapa pekan terakhir seusai memberikan sumbangan Rp2 triliun sebagai penanganan pandemi Covid-19.

Belakangan kasus ini berujung ke masalah hukum karena diduga sumbangan tersebut bohongan. Siapa sebenarnya Akidi Tio?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Latar belakang dan jejaknya di media sosial hingga mesin pencarian tak banyak terungkap. Padahal Akidi Tio disebut pernah punya pabrik kecap, pabrik mebel, kelapa sawit sampai kontraktor bangunan.

Dokter keluarga pengusaha asal Aceh itu, Prof Hardi Dermawan mengungkapkan sejumlah cerita dan fakta saat berbincang dengan Helmi Yahya di kanal Youtube Helmi Yahya Bicara.

Seperti dikutip suara.com, Akidi Tio mempunyai tujuh anak, satu bermukim di Aceh dan lainnya sudah menetap ke Palembang dan Jakarta. Anak tertua Akidi bernama Ahok.

Baca Juga:https://www.solopos.com/sumbangan-akidio-tio-senilai-rp2-triliun-bohongan-heriyanti-dijemput-aparat-polda-sumsel

“Ahok itu panggilan anak tertua Akidi Tio. Dia tinggal di Langsa Aceh Timur dan mempunyai pabrik limun. Hanya Ahok telah meninggal lima tahun lalu,” ungkap Prof Hadi.

Dia menjelaskan alasan keluarga dermawan tersebut menyerahkan bantuan melalui Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Eko Indra Heri.

Kenal Lama

Alasannya jenderal bintang dua itu sudah kenal akrab dengan keluarga Akidi. Jadi keluarga pengusaha itu sudah kenal lama dengan Eko.

“Saya tanya, saya kan Satgas Covid. Jadi saya tanya kepada siapa ditujukan sumbangan itu untuk disalurkan, dia (anak Akidi) sebut nama Irjen Eko Indar Heri Kapolda Sumsel. Betul ini, iya. Terus saya tanya kenapa harus ke Irjen Eko. Jawabnya kami udah kenal akrab bukan hanya di Palembang dari dulu, rupanya sudah kenal Irjen Eko, sampai ke orang tuanya juga kenal. Keluarga sudah baik sekali,” jelas Prof Hardi.

Profesor Hardi mengungkapkan keakraban keluarga Akidi dengan Eko itu terbukti kala beberapa tahun lalu, Eko berdinas di Aceh. Di Serambi Mekah itu, Eko yang kala itu menjabat Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, bertemu dengan Ahok.

Baca Juga: https://www.solopos.com/sumbang-rp2-triliun-untuk-atasi-covid-19-keluarga-akidi-tio-sebenarnya-tak-ingin-dipublikasikan-1141978

“Waktu Prof Eko dinas di Langsa Aceh, dia ketemu anaknya yang tua, Ahok. Baik juga mereka itu, soalnya persahabatan puluhan tahun sudah lama,” katanya.

Nama Akidi Tio tak banyak dalam dokumentasi di media sosial maupun internet. Jejak pengusaha dermawan ini malah nggak dikenali oleh pengusaha di Palembang, lokasi donasi. Jadi di beberapa pengusaha Tionghoa dan pengusaha Palembang, anehnya tidak mengenal Akidi Tio.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya