SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak tidur. (pregnancybirthbaby.com)

Solopos.com, SOLO — Melatih anak untuk bisa tidur sendiri memang dibutuhkan kesabaran dan metode yang tepat. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan. Seperti apa saja sebenarnya metode tersebut?

Pada Health Talk Rumah Sakit (RS) JIH Solo bertema Sleep Training: Mengenal Metode dan Manfaatnya, hal tersebut telah dibahas lengkap. Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Husnia Auliyatul Umma, Sp.A., M.Kes., menyampaikan berdasarkan penelitian di luar negeri, metode sleep training cukup beragam.

Berikut beberapa metode sleep training yang umum ditemui dan dapat dicoba.

  1. Membiarkan anak tidur sendiri di jam tidur yang telah ditentukan. Metode ini diawali dengan orang tua menentukan jam tidur anak. Kemudian anak ditidurkan di waktu tidur tersebut. Jika ternyata dalam prosesnya anak menangis, dibiarkan saja sampai anak capek sendiri kemudian akhirnya tidur dengan sendirinya.
  2. Metode kedua adalah dengan menempatkan anak di tempat tidurnya saat masuk waktu tidur. Ketika anak menangis tidak langsung didatangi, tapi ditunggu dulu. Kalau nangisnya berlanjut baru didatangi tapi tanpa diangkat, mungkin cukup ditepuk-tepuk atau dielus-elus saja. Harapannya nanti seiring waktu intensitas didatanginya semakin jarang dan anak bisa tidur sendiri sampai pagi. “Jadi begitu latihannya, dibiarkan dulu kalau nangis terus ditengok, lalu dibiarkan, ditengok lagi. Memang butuh kesabaran,” kata dia.
  1. Menemani anak yang tidur, namun cukup dengan duduk di dekatnya saja. Hal itu menjadikan anak masih merasakan keberadaan orang tua. Namun secara bertahap, jarak antara anak dan orang tua yang menemani tidur ditambah sehingga semakin jauh namun masih dalam satu ruang. Jaraknya ditambah secara bertahap hingga akhirnya bisa ditinggal sendiri di kamar tidurnya.
  2. Metode selanjutnya adalah dengan menidurkan anak, namun ketika menangis didatangi dan diangkat atau digendong. Ketika anak sudah tidak menangis ditidurkan lagi. “Waktunya tidur ditidurkan, kalau nangis diangkat dulu, nanti ditidurkan lagi, kalau nangis diangkat lagi kemudian ditidurkan lagi, seperti itu,” kata dia.

Menurutnya pemilihan metode sleep training juga butuh kesepakatan antara kedua orang tu, dengan keluarga dan atau dengan pengasuhnya. Dengan begitu ketika anak menangis di tengah proses tidurnya, semua memahami apa yang harus dilakukan, sesuai metode sleep training yang dijalani.

Pemilihan metode tersebut juga sangat tergantung dengan kondisi masing-masing anak. Tingkat keberhasilannya juga berbeda. Biasanya dalam 3-4 hari atau setidaknya sampai dua minggu anak sudah terbiasa. Kalau tidak bisa mungkin bisa dicoba lagi lain waktu atau diganti dengan metode yang lain.

Rekomendasi
Berita Lainnya