SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu menemani anak belajar di rumah. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pendidikan jarak jauh atau PJJ yang digelar selama pandemi kerap membuat anak stres. Orang tua pun kerap dibikin kebingungan untuk menaikkan minat belajar anak selama pandemi.

Pengamat dan Sahabat Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau yang akrab di sapa Kak Seto, mengatakan 13 % anak Indonesia stes karena belajar online di rumah. Maka dari itu orang tua adalah ujung tombak pendidikan anak saat di rumah.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Orang tua ini menjadi peran yang paling sering paling dekat dengan anak selama di rumah. Namun para orang tua harus mengubah kekeliruan dengan tidak menggunakan kekerasan dalam mendidik anak,” kata Kak Seto secara virtual pada Peluncuran Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan Dukung Kemajuan Anak Indonesia dari SGM Eksplor, Senin(16/7/2021), dikuti dari Bisnis.com.

Berikut tips dari Kak Seto dalam bangkitkan minat belajar anak saat di rumah.

Ekspedisi Mudik 2024

S5

Menurut psikolog anak tersebut, orang tua harus punya gelar selar S3 untuk membuat anak mau belajar selama di rumah. S3 yang dimaksud adalah Sangat Sabar Sekali.

Baca Juga: Konsumsi Makanan Sehat Ini Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid

Bahkan, jika itu saja masuh kurang, para orang tua bisa menembahkan gelarnya menjadi S5 yaitu sangat sabar sekali selalu senyum. Jika orang tua punya hal tersebut, maka gizi psikologi anak sudah cukup untuk tumbuh kembang menjadi lebih optimal.

Namun, jika orang tua sudah memasang wajah masam, apalagi ngomel sepanjang hari, anak akan rentan stres. Hal itu bisa memengaruhi minat belajar anak.

Gunakan nada lembut

“Kemudian, mengajari anak juga harus dengan ramah pada anak dengan nada indah bukan ketus,” tambah Kak Seto.

Belajar dengan kondisi yang menyenangkan situasi menyenangkan akan membuat anak lebih menyerap pembelajaran. Jika nada bicara orang tua kasar, itu justru memicu rasa tertekan pada anak.

Jangan bebankan kurikulum

Menurut Kak Seto, belajar daring yang tepat untuk memberikan pelajaran bermakna bagi siswa. Pelajaran yang jelas dan mudah ditangkap tanpa terbebani tanpa tuntutan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.

Baca Juga: Bisa Sambil Rebahan, Ini Cara Download Sertifikat Vaksin di Pedulilindungi

“Jadi untuk sementara, dalam membangun semangat belajar online di rumah untuk sementara lupakanlah tuntutan kurikulum,” imbaunya.

Yang penting saat ini adalah kurikulum kehidupan bagaimana anak bisa menghadapi Covid-19 dengan sehat. Kurikulum kehidupan juga sesuatu yang buat anak gembira, maka anak akan cerdas pada bidang yang berbeda. Ini yang bisa menjadikan minat belajar anak kembali naik.

Gali potensi bakat anak

Pengalaman belajar itu bukan sekadar mengisi kepala anak dengan hafalan-hafalan dan rumus. Tapi makna pendidikan itu menumbuhkan sesuatu dari dalam. Jika anak ditekan dengan kurikulum anak bisa depresi. Menurut Kak Seto Itu kekerasan anak atas nama pendidikan.

“Misalnya anak pandai menyanyi maka ajak anak belajar nyanyi, yang pintar menari belajar menari, yang pintar menggambar, menggambarlah, sehingga anak senang dihargai potensinya. Kan tidak semua orang jadi dokter. Kan bisa jadi artis, vlogger dan lainnya. Jadi hargai anak dalam suasana belajar agar anak gembira dan bahagia,” tandas Kak Seto.

Baca Juga: 190 Warga Karanganyar Kena Chikungunya, Ini Gejala yang Kerap Muncul

Itulah beberapa tips meningkatkan minat belajar anak selama pandemi dari Kak Seto. Bisa dipraktikkan Bunda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya