SOLOPOS.COM - Karies pada gigi anak (Liputan6.com).

Solopos.com, SOLO -- Kebiasaan ngedot pada anak ternyata menimbulkan bahaya yang orang tua jarang ketahui, salah satunya karies gigi.

Karies gigi pada anak ini menjadi salah satu masalah utama hingga saat ini. Bahkan, data menyebutkan 90 persen balita di Indonesia mengalami karies pada giginya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dokter spesialis gigi anak RSUD Dr. Moewardi Solo, drg. Wisatu Setiatiek, MDSc., Sp KGA, penyebab tingginya penderita karies di Indonesia adalah karena faktor orang tua.

Baca Juga: 49 Paus Terdampar di Pantai Bangkalan Madura, yang Hidup Cuma 3

"Tingginya kasus karies juga disebabkan karena rendahnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut terutama penyebab utama terjadinya karies, rendahnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta motivasi yang rendah untuk merawat gigi yang mengalami karies," terang dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Kamis (18/2/2021).

Apalagi ada anggapan di masyarakat mengenai gigi sulung anak tidak perlu dirawat akan akan digantikan oleh gigi permanen. Tentunya hal ini bisa membuat kasus karies pada gigi anak akan meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Lengkap! Ini Harga Mobil Setelah Bebas Pajak, dari Avanza, Xenia, Ertiga hingga Brio

Ditakutkan jika karies tidak diobati segera maka akan menimbulkan rasa sakit pada gigi, gangguan penyerapan makanan, mempengaruhi perkembangan tubuh anak hingga hilangnya waktu sekolah karena sakit gigi.

Parahnya, akan terjadi kerusakan pada gigi sulung anak, atau biasa dikenal dengan rampan karies. Dan penyebab terbesar dari rampan karies adalah minum susu dengan botol atau dot.

Baca Juga: 5 Pantai Paling Indah yang Ada di Jawa Timur

Tanda-tanda Karies

Tanda terjadinya karies pada gigi anak dimulai dengan munculnya bintik-bintik putih di gigi depan. Jika hal tersebut dibiarkan, warna putih tersebut lama kelamaan akan berubah menjadi cokelat muda hingga menghitam.

Tak hanya itu, Wisatu juga menjelaskan bahwa karies pada anak juga bisa dikenali dengan bau mulutnya dan juga susah makan.

"Tanda tanda yang sering terjadi pada anak yang mengalami rampan karies adalah adanya kesulitan makan, anak sering mengemut makanan, sering mengeluh sakit gigi serta adanya bau mulut yang kurang sedap," ungkap dia.

Baca Juga: 5 Kota Penghasil Perempuan Cantik di Indonesia, Solo Masuk Hlo

Efek Lanjutan dari Karies

Sebagaimana dijelaskan di atas, jika karies pada gigi anak tidak segera ditangani akan menganggu pertumbuhan anak.

Hal ini dikarenakan karies akan mengakibatkan gigi menjadi tidak nyaman dan sakit. Sehingga akan berpengaruh terhadap asupan gizinya, yakni anak menjadi sulit makan.

Baca Juga: Tak Semua Bisa! Ini Aturan Lengkap Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

"Rampan karies sering menyebabkan anak menjadi menangis dan rewel karena rasa sakit yang ditimbulkannya akibat sensitivitas dentin atau iritasi pulpa. Kesulitan makan yang dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi pada anak dengan rampan karies akibat adanya gangguan fungsi pengunyahan terutama pada gigi geraham yang menyebabkan rasa sakit ketika mengunyah makanan," jelas dia.

Secara estetika pun akan kurang baik, gigi akan terlihat kotor menghitam dan tak enak dipandang. "Rampan karies juga dapat menyebabkan tampilan anak menjadi kurang manis bila dipandang, timbul kesan kotor yang menyebabkan estetika kurang baik, sehingga menyebabkan anak kurang percaya diri dan terganggu pergaulannya," bebernya.

Baca Juga: Nganggur? Baca Doa Agar Diterima Kerja Ini

Cara Mengatasi Karies

Untuk mengatasi karies pada gigi anak adalah dengan menghilangkan kebiasaan ngedot pada anak, terutama pada malam hari.

Anak juga harus dilatih untuk menggunakan gelas untuk meminum susu pada waktu siang hari. Di dalam kehidupan sehari hari, anak juga diajarkan kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan benar.

Orang tua harus rajin konsultasi dengan dokter gigi yang dilakukan secara teratur semenjak gigi anak tumbuh di dalam mulut.



Baca Juga: Sugar Daddy Indonesia Terbanyak Kedua di Asia, Prestasi atau Ironi?

Sebaiknya, pemeriksaan dilakukan enam bulan sekali. Akan tetapi, pada anak dengan rampan karies memerlukan kunjungan yang lebih banyak untuk melakukan perawatan gigi dan mulut secara menyeluruh dan tuntas.

Dan di RSUD Dr. Moewardi Solo kini sudah terdapat fasilitas pemeriksaan gigi oleh dokter spesialis kedokteran gigi anak yang bisa mengatasi karies pada buah hati Anda.

Baca Juga:  5 Pantai Paling Indah yang Ada di Jawa Timur

Bila ingin konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan gigi anak Anda bisa datang ke Klinik Gigi dan Mulut RSUD Dr. Moewardi Solo atau bisa konsultasi video call melalui Telekonsul dengan dokter spesialis pilihan Anda melalui nomor 081 1267 1881.

Artikel ini hasil kerja sama antara RSUD dr Moewardi Solo dengan Bank Jateng. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya