Harianjogja.com, JOGJA-Hak-hak anak harus diperjuangkan tanpa diskriminatif. Bahkan, sebagai anggota masyarakat, aspirasi mereka perlu didengar sebagai masukan bagi rencana pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sulistyo, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Puncak Acara Hari Anak Nasional, Sabtu (9/8/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Minimal kita tahu apa yang mereka butuhkan,” ujar Sulistyo.
Sulistyo memahami, bahwa cara dan logika berpikir seorang anak, tetaplah mencerminkan diri mereka sebagai anak-anak, namun, upaya memahami mereka tetap diperlukan. Momen-momen penting butuhkan dalam mendukung tumbuh kembang mereka sebagai salah satu perhatian dalam mewujudkan kondisi kehidupan yang ramah anak.
Bahkan, lanjutnya, momen-momen tersebut harus mampu ditangkap juga oleh tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Derah (SKPD) di masing-masing kabupaten/kota. Hal itu dianggap sebagai salah satu langkah mendukung tumbuh kembang mereka sebagai generasi masa depan.
“Implementasi program atau pembangunannya, disesuaikan dengan Tujuan Pokok dan Fungsi masing-masing SKPD terkait,” tambahnya.
Sementara, memahami dan meningkatkan kesadaran bahwa anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang perlu dibekali dengan pengetahuan, keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, masih perlu ditingkatkan.
“Peringatan hari anak nasional diharapkan mampu membangun kesadaran orang tua, pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Agar bersama-sama mewujudkan kesejahteraan dan menghormati hak-hak anak,” ungkap Kristiana Swasti, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
