SOLOPOS.COM - Ilustrasi cangkok hati pada pasien hepatitis akut. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira apa yang harus dilakukan orang tua ketika anak muncul gejala hepatitis akut nan misterius?

Penyakit hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Dokter spesialis anak sekaligus influencer, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, menyebut gejala yang paling khas pada penyakit hepatitis akut dan misterius ini adalah kuning pada mata atau warna air kencing seperti teh.

Baca Juga:  Viral KA Uap Jaladara Terobos Banjir di Solo, Ini Videonya

“Yang khas kuning pada mata atau warna pipisnya seperti warna teh,” ujar dokter yang kerap disapa dr Tiwi di InstaStory miliknya, menjawab pertanyaan salah satu netizen.

Sedangkan Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, mengatakan, secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut dan misterius adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Rentan Terjadi Pasca Lebaran, Waspada!

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” terang Prof. Dr. dr Hanifah Oswari, Sp.A, yang merupakan dokter spesialis anak RSCM FK UI dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com, Kamis (5/5/2022).

Untuk mencegah risiko infeksi, Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Baca Juga: Ke Karanganyar, Jangan Lupa Coba 5 Kuliner di Pasar Tawangmangu Ini

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” tambah dia.

Selain itu, untuk mencegah penularan hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya