Solopos.com, SUKOHARJO — Program Mina Anak Muda Punya Usaha (Ampuh) di Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo mulai memanen hasil. Enam kolam hasil penggunaan dana desa sebagai ketahanan pangan tersebut menghasilkan 80 kilogram-100 kilogram sekali panen.
Hal itu disampaikan pelaku usaha budidaya ikan nila sekaligus warga karang taruna desa setempat, Abdullah Majid, Kamis (2/6/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Pembudidaya Jamur Tiram di Boyolali Hasilkan Puluhan Juta Rupiah/Bulan
Ada enam kolam yang diberikan kepada pemuda karang taruna pada kelompok pertama tersebut yang digunakan sebagai program percontohan.
Kolam yang dipanen merupakan kolam terakhir dari total enam kolam yang ada. Sementara lima kolam lain sudah dipanen lebih dulu.
Pihak pemerintah desa memberikan bantuan sejak bulan Desember 2021. Setiap satu kolam berdiameter tiga meter dengan volume air enam kubik, bantuan ikan yang diberikan ada 600-700 ekor.
Baca Juga: Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila, Ini Cara Agar Keuntungan Maksimal
Dia menyebut masa budidaya dan angka hidup sangat dipengaruhi faktor cuaca. Sehingga tak seluruhnya dapat dipanen. Mengenai pemasaran,mereka menjualnya melalui sarana online.
Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, menyebut dalam setiap panen diharapkan para pemuda dapat menyisihkan Rp500.000 untuk pembuatan kolam baru bagi pemuda lain. Kepala desa menargetkan pada 2025 mampu mencetak 30 wirausaha muda melalui program mina ampuh yang tersebar di seluruh RT di Desa Wonorejo.
Dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret (UNS), Mohtar Yunianto, juga menyumbang enam set alat pakan ikan otomatis serta penyaring air. Alat tersebut dapat mengatur jumlah pakan ikan dan alat lain juga diharapkan mampu membuat kolam menjadi jernih.