SOLOPOS.COM - Ilustrasi/detikcom

Ilustrasi/detikcom

JAKARTA—Salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan orang tua kepada dokter pribadinya adalah ‘berapa banyak susu yang harus saya berikan untuk anak-anak saya?’. Jawabannya pun bisa beragam, tergantung pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki si dokter.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Namun baru-baru ini sebuah studi baru memastikan bahwa jawaban terbaiknya adalah dua cangkir susu per hari. “Kami mulai mempertanyakan hal yang sama karena banyak profesional yang merekomendasikan susu tapi dalam jumlah yang tidak jelas. Tak hanya orangtua, para dokter pun berlomba mencari jawabannya,” ungkap ketua tim peneliti Dr. Jonathon Maguire, seorang dokter anak dari St. Michael’s Hospital, Toronto, Kanada.

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk itu, Dr. Maguire dan timnya mengamati bagaimana susu sapi mempengaruhi penyimpanan zat besi dan vitamin D, dua nutrisi paling penting yang dikandung susu, pada tubuh 1.300 anak berusia 2-5 tahun. Dari situ peneliti menemukan bahwa anak-anak yang meminum lebih banyak susu sapi memiliki kadar vitamin D lebih tinggi tapi kadar zat besinya lebih rendah.

Anak-anak ini direkrut antara tahun 2008-2010. Orangtuanya juga diminta mengisi kuesioner tentang kebiasaan minum susu anaknya dan faktor lain yang mungkin mempengaruhi stok zat besi dan vitamin D pada anak-anaknya. Peneliti juga mengambil sampel darah dari setiap anak untuk menentukan besarnya kadar zat besi dan vitamin D yang tersimpan dalam tubuh setiap anak.

“Kami melihat bahwa dua cangkir susu perhari itu cukup untuk mempertahankan kadar vitamin D pada anak-anak, termasuk menjaga stok zat besi di dalam tubuhnya. Justru jika asupan susu sapinya ditambah, ada kemungkinan stok zat besi akan semakin berkurang tapi manfaat lebih dari vitamin D juga tidak diperoleh,” terang Maguire seperti dikutip dari indiavision, Rabu (19/12/2012).

Tapi peneliti juga menyarankan alternatif untuk meningkatkan kadar vitamin D anak disamping minum susu yaitu mengonsumsi suplemen vitamin D, terutama di musim dingin. Cara ini juga terbukti dapat mempertahankan stok zat besi pada tubuh si anak.

“Padahal kekurangan vitamin D pada anak-anak telah lama dikaitkan dengan gangguan kesehatan tulang sedangkan kekurangan zat besi menyebabkan anemia dan penundaan perkembangan kemampuan kognitif,” papar Maguire.

Meski begitu, Canadian Paediatric Society merekomendasikan bahwa susu sapi sebaiknya tidak diberikan sebelum si anak mencapai usia satu tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya