SOLOPOS.COM - Aktivitas di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Minggu (12/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Anak Gunung Rinjani meletus dan menyebabkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup 3 hari. Namun siang ini, bandara dibuka kembali.

Solopos.com, KUTA — Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, akhirnya dibuka pada Kamis (5/11/2015) siang waktu setempat. Hal ini karena angin berubah arah sehingga abu vulkanis dari Gunung Barujari (anak Gunung Rinjani) tak lagi menutup bandara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, menyatakan Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai dibuka pada pukul 14.30 Wita (13.30 WIB). “Karena perubahan arah angin yang semula dari timur ke barat, kini menuju ke selatan sehingga abu vulkanik berubah menjauh. Dari hasil rapat otoritas bandara, GM airnav, BMKG, operator dan lain-lain, kami menyepakati membuka bandara pada 14.30 Wita,” katanya yang ditayangkan live oleh Metro TV, Kamis siang.

Berdasarkan data satelit dan pengamatan visual di sekitar bandara, arah debu anak Gunung Rinjani yang semula dari timur ke barat melalui atas bandara, beralih ke selatan. “Bandara I Gusti Ngurah Rai aman untuk penerbangan.
Memang tidak serta merta langsung lancar, tapi harus melakukan pembersihan debu di landasan dan pesawat, butuh 1,5 jam untuk siap terbang,” lanjutnya.

Pagi ini, penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali kembali diperpanjang hingga 6 November 2015 pukul 08.45 Wita karena abu vulkanik dari gunung Barujari masih berada di atas bandara. Co General Manager PT Angkasa Pura I (Persero), I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan berdasarkan laporan BMKG, material erupsi Gunung Barujari masih mengarah ke Bali dan intensitas letusan anak gunung Rinjani itu masih cukup tinggi.

“Arah anginnya saat ini masih ke barat dalam artian masih kesini [Bali]. Dari pantauan kami secara visual di area bandara, debu dari gunung Barujari juga semakin terlihat jelas,” tuturnya, Kamis (5/11/2015).

Penutupan bandara kali ini berdasarkan Notam A2479/15 yang diterbitkan pagi tadi serta berhubungan dengan semakin meningkatnya aktivitas gunung Barujari, imbuhnya.

“Jadi sekarang sudah tiga hari bandara kami tutup karena aktivitas gunung Barujari yang semakin meninggi, bahkan saat ini di bandara juga sudah ada debu yang berjatuhan. Kami juga telah berkoordinasi dengan daerah Karangasem dan Gianyar dimana disana terlihat jelas abu vulkanik berjatuhan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya