SOLOPOS.COM - Tim pencari mengevakuasi jenazah Bima, 7, di dekat Sungai Belik Pucung, Tambak Merang, Girimarto, Wonogiri, Minggu (1/11/2020). Bima meninggal dunia setelah hanyut di sungai tersebut, Sabtu (31/10/2020) sore. (istimewa/Sekcam Girimarto, Mawan Tri Hananto)

Solopos.com, WONOGIRI — Ibu dan anak hanyut terbawa arus sungai di Gondang Legi, Tambak Merang, Girimarto, Wonogiri, Sabtu (31/10/2020) sore.

Sang anak yang ditemukan meninggal dunia di sungai tersebut, Minggu (1/11/2020) pagi. Sementara, sang ibu hingga berita ini ditulis, Minggu sore, belum ditemukan. Tim gabungan masih mencarinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu, ibu dan anak tersebut adalah Harni, 37 dan Bima, 7 warga Gondang Legi RT 001/RW 002. Awalnya, Harni pergi ke ladang bersama Bima dan anaknya yang lain, Tyas, 4, dengan berjalan kaki, Sabtu sore.

62 Pengunjung Kota Lama Semarang Di-Rapid Test Covid-19,  4 Reaktif

Untuk mencapai ladang, mereka harus menyeberangi Sungai Belik Pucung yang penuh bebatuan. Saat berangkat arus air di sungai hanya kecil. Beberapa lama kemudian hujan deras. Mereka memutuskan pulang saat hujan masih mengguyur dengan menyeberangi sungai yang sama.

Diduga, saat itu Harni kali pertama menyeberangkan Tyas. Kemudian dia kembali untuk menyeberang lagi bersama Bima. Sebelum mencapai tepi sungai diduga volume air semakin besar sehingga arus air kian deras. Arus air lalu menerjang Harni dan Bima. Dugaan lainnya, saat menyeberang mereka terpeleset sehingga terjatuh ke sungai.

Sekretaris Camat Girimarto, Mawan Tri Hananto, mengatakan warga tidak ada yang mengetahui secara pasti detik-detik peristiwa tersebut. Warga meyakini Harni dan anaknya Bima hanyut di sungai setelah bertanya kepada Tyas. Sore itu Tyas sampai di rumahnya sendirian.

Mengangguk

Warga lalu bertanya kepada anak berusia bawah usia lima tahun atau balita itu. Saat ditanya apakah ibu dan kakaknya hanyut di sungai, Tyas menganggukkan kepala. Selanjutnya warga melapor ke pihak-pihak terkait lalu mencari keduanya.

“Tim pencari gabungan menyisir sungai Sabtu petang hingga Minggu dini hari. Karena belum membuahkan hasil pencarian dilanjutkan Minggu pagi. Beberapa lama setelah pencarian kedua dilakukan tim menemukan Bima dalam kondisi sudah meninggal dunia. Tubuhnya tersangkut ranting bambu. Lokasinya lebih kurang 1 km dari lokasi kejadian. Bima sudah dimakamkan har,” kata Mawan saat dihubungi Solopos.com.

Dia melanjutkan tim gabungan yang beranggotakan lebih dari 50 orang masih terus mencari Harni. Ditemukannya jenazah Bima membuat tim semakin yakin Harni juga hanyut di sungai.

Penerapan Protokol Kesehatan, Pantau Perubahan Perilaku Lewat Aplikasi

Mawan menginformasikan, Sungai Belik Pucung sebenarnya tak terlalu besar. Lebarnya lebih kurang meter dan kedalaman dasar sungai hingga bibir sungai lebih kurang satu meter. Saat kemarau, volume air sangat kecil, bahkan kering.

Namun, ketika hujan mengguyur kedalaman air bisa mencapai 1 meter dan arusnya sangat deras. Dia mengimbau warga waspada sebelum dan saat menyeberangi sungai. Sebelum menyeberang lebih baik memastikan kondisi aman terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya